Misalnya, selama berolahraga, detak jantung cepat berkembang normal saat jantung bertambah cepat untuk menyediakan lebih banyak darah kaya oksigen ke jaringan Anda.
Sementara, selama tidur atau saat-saat relaksasi yang dalam, bukan hal yang aneh jika detak jantung menjadi lebih lambat.
Meskipun sering kali terasa seperti detak jantung yang terlewat, detak jantung prematur (berdetak lebih awal daripada seharusnya) sebenarnya adalah detak ekstra.
Meskipun Anda mungkin merasakan detak prematur sesekali, itu jarang menjadi tanda bahwa Anda memiliki masalah yang lebih serius.
Namun, detak dini dapat memicu aritmia yang bertahan lebih lama, terutama pada penderita penyakit jantung.
Denyut prematur yang sering selama beberapa tahun dapat menyebabkan jantung lemah.
Detak jantung prematur dapat terjadi saat Anda sedang istirahat atau terkadang disebabkan oleh stres, olahraga berat atau stimulan, seperti kafein atau nikotin.
Melansir Mayo Clinic, aritmia mungkin tidak menimbulkan tanda atau gejala apa pun.
Faktanya, dokter Anda mungkin menemukan Anda menderita aritmia sebelum Anda mengeluhkannya, yakni selama dilakukan pemeriksaan rutin.
Namun, tanda dan gejala yang terlihat tidak selalu berarti Anda memiliki masalah serius.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.