3. Penyakit paru interstisial
Interstitial lung disease atau penyakit paru interstisial mencakup lebih dari 200 jenis gangguan paru.
Beberapa contohnya, yakni:
Hal yang sama terjadi pada semua penyakit tersebut: Jaringan di paru-paru menjadi luka, meradang, dan kaku. Jaringan parut dapat berkembang di interstitium, yang merupakan ruang di paru-paru di antara kantung udara.
Saat jaringan parut menyebar, hal itu membuat paru-paru lebih kaku, sehingga tidak dapat mengembang dan berkontraksi semudah dulu.
Baca juga: 12 Obat Batuk Herbal dari Bahan Makanan Rumahan
Gejalanya meliputi:
Anda mungkin lebih berisiko terkena penyakit paru interstisial jika seseorang di keluarga Anda menderita salah satu penyakit ini, jika Anda merokok, dan jika Anda terpapar asbes atau polutan inflamasi lainnya.
Beberapa penyakit autoimun juga telah dikaitkan dengan penyakit paru-paru interstitial, termasuk rheumatoid arthritis, lupus, dan sindrom Sjogren.
Faktor risiko lain termasuk menjalani terapi radiasi untuk perawatan kanker dan minum beberapa obat seperti antibiotik.
Interstitial lung disease termasuk penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Namun, pengobatan yang lebih baru menjanjikan untuk memperlambat perkembangannya.
Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?
4. Hipertensi pulmonal
Hipertensi pulmonal adalah tekanan darah tinggi di paru-paru.
Tidak seperti tekanan darah tinggi biasa, yang memengaruhi semua pembuluh darah di tubuh, hipertensi pulmonal hanya memengaruhi pembuluh darah di antara jantung dan paru-paru.
Pembuluh darah ini menjadi menyempit dan terkadang tersumbat, serta kaku dan tebal.
Jantung Anda harus bekerja lebih keras dan mendorong darah dengan lebih kuat, yang meningkatkan tekanan darah di arteri dan kapiler paru.
Mutasi gen, obat-obatan, dan penyakit jantung bawaan semuanya dapat menyebabkan hipertensi pulmonal.
Penyakit paru-paru lain seperti penyakit paru-paru interstitial dan PPOK juga bisa menjadi penyebab hipertensi pulmonal.
Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi seperti pembekuan darah, aritmia, dan gagal jantung.
Baca juga: 5 Gejala Aritmia Jantung yang Perlu Diwaspadai
Faktor risiko hipertensi pulmonal meliputi:
Gejala hipertensi pulmonal meliputi:
Penyakit hipertensi pulmonal tidak dapat disembuhkan, tetapi perawatan dapat membantu menurunkan tekanan darah ke tingkat yang lebih normal.
Baca juga: 5 Gejala Pembekuan Darah Sesuai Bagian Tubuh yang Terkena
Pilihannya termasuk obat-obatan seperti pengencer darah, diuretik, dan dilator pembuluh darah. Pembedahan dan transplantasi dapat juga dilakukan sebagai upaya terakhir.
5. Fibrosis kistik
Cystic fibrosis atau fibrosis kistik adalah penyakit paru-paru bawaan yang menyerang anak-anak yang baru lahir. Ini mengubah susunan lendir dalam tubuh. Bukannya licin dan berair, lendir pada penderita cystic fibrosis justru kental, lengket, dan berlebihan.
Lendir yang kental ini dapat menumpuk di paru-paru dan membuat penderita lebih sulit bernapas.
Dengan banyaknya bakteri di sekitarnya, kuman ini dapat tumbuh lebih mudah, meningkatkan risiko penderita terkena infeksi paru-paru.
Gejala cystic fibrosis biasanya dimulai pada masa bayi dan meliputi:
Menurut NHLBIT, cystic fibrosis dapat memengaruhi organ lain selain paru-paru, termasuk hati, usus, sinus, pankreas, dan organ seks.
Baca juga: Mengapa Darah Tinggi Bisa Menyebabkan Penyakit Jantung?
Dokter tahu bahwa fibrosis kistik disebabkan oleh mutasi gen yang biasanya mengatur kadar garam dalam sel.
Mutasi menyebabkan gen ini tidak berfungsi, mengubah susunan lendir dan meningkatkan garam dalam keringat.