“Namanya saja PLKB, salah satu tugasnya adalah melakukan KIE (komunikasi, informasi, edukasi) kepada keluraga- keluarga yang rentan terhadap masalah Bangga Kencana (pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana),” tutur dia.
Baca juga: Jadwal Imunisasi Anak Terbaru Rekomendasi IDAI tahun 2020
Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Masyarakat Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakarat (DP3APM) Solo, Sabta, merasa beruntung kesadaran warga Solo terbilang luar biasa dalam mendukung upaya pencegahan dan penanganan stunting.
Ada begitu banyak masyarakat yang telah sudi bergabung dalam kegiatan Posyandu Anak di Solo.
Sedikitnya kini sudah ada 618 Posyandu yang terbentuk di Solo. Posyandu ini menjadi wadah pemeliharan kesehatan yang dilakukan dari, oleh, dan untuk masyarakat yang dibimbing oleh petugas terkait.
Bidang Pemberdayaan Masyarakat DP3APM memiliki tugas dalam pembinaan kelembagaan Posyandu.
Dia menyebut, tanpa peran serta masyarakat, pemerintah tentu akan kesulitan dalam upaya menekan atau meredam angka kejadian stunting.
“Saya bilang peran serta masyarakat di Solo ini tinggi dalam mendukung berbagai program pemerintah, termasuk soal penanganan stuntingini lewat Posyandu,” kata Sabta.
Di tengah pandemi Covid-19, kegiatan Posyandu di sejumlah wilayah di Solo sudah mulai berjalan kembali.
Sabta mengapresiasi para kader Posyandu yang bersedia melakukan pemantauan tumbuh kembang anak secara door-to-door dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat.
“Kebanyakan Posyandu sudah mulai jalan lagi. Kegiatannya menyesuaikan kondisi daerah sekitar kader. Kebanyakan masih dengan berkunjung ke rumah-rumah,” kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.