Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Penyebab Sakit Lutut yang Sering Dikeluhkan

Kompas.com - 15/04/2021, 16:04 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Penyebab sakit lutut bisa berasal dari cedera, masalah mekanis, artritis, sampai masalah kesehatan lainnya.

Seperti diketahui, sakit lutut adalah gangguan kesehatan yang jamak dikeluhkan orang dewasa.

Rasa sakit pada sendi lutut tak jarang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari seperti berjalan, membungkuk, berdiri, atau mengangkat beban berat.

Baca juga: Mengenal Macam-macam Sendi, Fungsi, dan Contohnya

Melansir Johns Hopkins Medicine, lutut adalah salah satu sendi utama yang jadi andalan untuk beraktivitas.

Pada dasarnya, lutut manusia berupa dua tulang kaki panjang yang disatukan oleh otot, ligamen, dan tendon. Lutut terdiri atas tulang kering, tulang paha, dan tempurung.

Setiap ujung tulang ditutupi lapisan tulang rawan yang bisa mengurangi guncangan atau getaran untuk melindungi lutut.

Banyak masalah pada lutut yang bisa menyebabkan sakit atau nyeri. Dilansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa penyebab sakit lutut:

1. Cedera ligamen

Cedera ligamen, utamanya bagian ligamen tulang kering ke tulang paha (anterior cruciatum) yang robek dapat menyebabkan sakit lutut.

Ligamen adalah pita elastis jaringan yang menghubungkan tulang satu ke tulang lainnya.

Cedera atau robeknya ligamen jamak dialami atlet atau orang yang bermain basket, sepakbola, atau olahraga lain yang memerlukan perubahan gerakan lari secara tiba-tiba.

Baca juga: Radang Sendi: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati

2. Tempurung lutut retak

Tempurung lutut bisa retak atau patah karena benturan saat terjatuh atau kecelakaan kendaraan bermotor.

Terkadang, orang yang tulangnya melemah karena osteoporosis juga bisa mengalami patah tulang tempurung saat tersandung.

3. Meniskus robek

Meniskus terbentuk dari tulang rawan yang keras dan kenyal. Bagian tubuh ini berfungsi sebagai peredam kejut antara tulang kering dan tulang paha.

Meniskus bisa robek saat seseorang tiba-tiba memelintir lutut sembari menahan beban berat tanpa persiapan.

4. Bursitis lutut

Bursitis lutit adalah peradangan pada kantong berisi cairan atau pelicin bagian luar sendi lutut.

Cairan tersebut berfungsi melindungi bagian luar sendi lutut, sehingga tendon dan ligamen bisa bergerak mulut di atas sendri.

Peradangan pada kantong pelicin sendi bisa menyebabkan nyeri atau lutut terasa sakit.

Baca juga: 6 Obat Radang Sendi dan Fungsinya

5. Radang tendon lutut

Tendinitis patela adalah iritasi dan peradangan pada tendon lutut. Tendon adalah jaringan keras dan tebal yang menghubungkan otot ke tulang.

Pelari, pemain ski, pesepeda, dan orang yang sering melompat rentan mengalami peradangan pada tendon penghubung tendon lutut.

6. Dislokasi tempurung lutut

Penyebab sakit lutut juga bisa berasal dari masalah teknis seperti dislokasi tempurung lutut.

Kondisi ini bisa terjadi ketika tulang segitiga atau patela penutup bagian depan lutut terlepas atau bergeser dari tempat awalnya.

7. Nyeri pinggul atau kaki

Saat mengalami nyeri pinggul atau kaki, cara berjalan seseorang cenderung berubah dengan mengandakan sendi lutut.

Dengan gaya berjalan seperti itu, tekanan pada sendi lutut jadi bertambah dan memicu nyeri lutut.

Baca juga: Diet Rendah Purin, Panduan Makanan untuk Penderita Asam Urat

8. Osteoartritis

Jenis radang sendi yang paling sering menyerang lutut adalah osteoartritis. Penyakit ini bisa muncul saat tulang rawan lutut aus.

Ausnya tulang rawan di lutut bisa muncul karena penuaan atau seiring bertambahnya usia.

9. Rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis adalah penyakit peradangan sendi kronis karena gangguan autoimun.

Masalah kesehatan ini bisa memengaruhi setiap sendi tubuh, termasuk bagian lutut.

10. Gout

Gout adalah peradangan sendi akibat kristal asam urat yang menumpuk di sendi.

Saat asam urat tinggi, bagian sendi seperti jempol kaki, tangan, atau lutut bisa terasa sangat sakit.

Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Nyeri Asam Urat dengan Cepat

11. Pseudogout

Pseudogout adalah penumpukan kristal yang mengandung kalsium di seputar sendi.

Penyakit yang kerap disangka asam urat ini paling sering menyerang bagian lutut.

12. Artritis septik

Terkadang, sendi lutut bisa terinfeksi dan menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan kemerahan.

Selain sakit lutut, gejala artritis septik utama lainnya yakni demam. Gejala tersebut bisa muncul secara tiba-tiba.

Apabila tidak segera ditangani, penyakit ini bisa merusak tulang rawan di lutut.

13. Berat badan berlebih

Selain penyakit, penyebab sakit lutut juga bisa berasal dari kelebihan berat badan atau obesitas.

Berat badan berlebih dapat meningkatkan tekanan pada sendi lutut, terutama saat berjalan atau naik turun tangga.

Tak hanya itu, kelebihan berat badan juga membuat seseorang lebih berisiko mengalami osteoartritis.

Baca juga: 8 Obat Asam Urat dan Efek Sampingnya

14. Otot sekitar lutut kurang lentur atau kuat

Otot sekitar lutut yang kurang lentur atau tidak kuat juga bisa membuat seseorang lebih rentan mengalami sakit lutut.

Otot lutut yang kuat dan lentur bisa membantu tubuh lebih fleksibel dan menurunkan risiko cedera.

Demi mencegah masalah kesehatan ini, setiap orang perlu rajin aktif bergerak dan rutin berolahraga.

Untuk mengetahui penyebab sakit lutut dengan pasti, dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik, merekomendasikan tes sinar-X, MRI, sampai CT-scan.

Setelah diketahui biang penyakit, perawatan medis yang tepat sesuai penyebab penyakit dengan obat atau prosedur lain bisa membantu mengatasi masalah kesehatan ini.

Baca juga: 5 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Urat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com