KOMPAS.com - Banyak pasangan yang merasa gamang ketika akan berkomitmen menjalani program hamil setelah keguguran.
Hal itu wajar. Pasalnya, keguguran acapkali meninggalkan luka mendalam di hati para pasangan.
Tak jarang, ada pasangan yang sampai trauma kehilangan buah hati lagi ketika sedang berupaya memiliki momongan kembali.
Sebelum mengulas program hamil setelah keguguran, ketahui dulu kapan baiknya wanita bisa hamil lagi pasca-keguguran.
Baca juga: 4 Tanda-tanda Keguguran yang Pantang Disepelekan
Pasangan disarankan untuk menunggu setidaknya tiga bulan bulan sebelum kembali menjajal program hamil setelah keguguran.
Melansir What to Expect, anjuran tersebut dibuat dengan pertimbangan kondisi rahim wanita yang butuh waktu untuk pulih setelah keguguran.
Namun, dokter biasanya akan mengembalikan keputusan kapan bisa hamil lagi setelah keguguran kepada pasangan. Pertimbangan utamanya tentu saja terkait kondisi fisik dan kesiapan mental calon ibu.
Selain itu, pastikan wanita yang akan program hamil tidak memiliki jaringan parut, tidak ada potongan plasenta, atau darah yang tertinggal di dalam rahim.
Kondisi di atas membuat wanita perlu menunggu lebih lama sebelum tubuhnya siap hamil lagi setelah keguguran.
Hal yang perlu diketahui, wanita yang merasa tubuhnya baik-baik saja belum tentu siap hamil lagi ketika masih merasakan tekanan emosional keguguran.
Kendati dokter telah memberikan lampu hijau, luangkan waktu sebanyak mungkin untuk pemulihan fisik dan mental untuk hamil lagi setelah keguguran.
Baca juga: 5 Penyebab Keguguran yang Sering Terjadi
Jika pasangan sudah berkomitmen untuk siap menjalani program hamil setelah keguguran, simak beberapa kiat untuk mendukung kehamilan sehat berikut:
Pastikan ibu hamil menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum hamil untuk mendeteksi risiko masalah kesehatan.
Melansir WebMD, penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, hormon tidak seimbang, penyakit menular seksual, kelainan serviks atau rahim rentan menimbulkan komplikasi kehamilan sampai keguguran.
Dengan mengetahui dengan pasti penyebab keguguran sebelumnya, risiko keguguran berulang bisa dicegah atau dikendalikan.
Baca juga: 6 Penyebab Keguguran Berulang pada Ibu Hamil