KOMPAS.com - Vitamin B1 atau tiamin adalah salah satu dari delapan vitamin B esensial yang memiliki banyak fungsi penting di seluruh tubuh.
Melansir Medical News Today, vitamin B1 digunakan oleh hampir semua sel di tubuh kita dan bertanggung jawab untuk membantu mengubah makanan menjadi energi.
Karena tubuh kita tidak dapat memproduksi vitamin B1, maka nutrisi ini harus dikonsumsi melalui berbagai makanan.
Baca juga: 5 Gejala Kekurangan Vitamin B yang Perlu Diwaspadai
Beberapa jenis makanan yang mengandung vitamin B1 tinggi di antaranya yakni daging, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Kekurangan vitamin B1 cukup jarang terjadi di negara maju. Namun, berbagai faktor dapat meningkatkan risiko kita mengalami masalah gizi ini, termasuk:
Merangkum Health Line, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengalami kekurangan vitamin B1 karena banyak gejala yang tidak kentara dan sering diabaikan.
Untuk dikenali, berikut adalah tanda dan gejala kekurangan vitamin B1 yang bisa terjadi:
Salah satu gejala awal defisiensi vitamin B1 yang umum adalah hilangnya nafsu makan atau anoreksia.
Baca juga: Anosmia Akibat Covid-19, Berapa Lama Bisa Sembuh?
Para ilmuwan percaya bahwa vitamin B1 memainkan peran penting dalam pengaturan rasa kenyang.
Vitamin ini membantu mengontrol "pusat kenyang" yang terletak di hipotalamus otak.
Ketika kekurangan vitamin B1 terjadi, tindakan normal dari "pusat kenyang" berubah, menyebabkan tubuh merasa kenyang padahal tidak demikian. Kondisi ini pada gilirannya dapat menyebabkan kurang nafsu makan.
2. Kelelahan
Kelelahan yang menjadi gejala kekurangan vitamin B1 dapat terjadi secara bertahap atau tiba-tiba.
Kelelahan ini dapat berkisar dari sedikit penurunan energi hingga kelelahan yang ekstrem, kemungkinan tergantung pada tingkat keparahan defisiensi.
Baca juga: 9 Gejala Kekurangan Vitamin B12 yang Perlu Diwaspadai
Karena kelelahan adalah gejala yang samar dengan banyak kemungkinan penyebab, keluhan ini biasanya diabaikan sebagai tanda kekurangan tiamin.
Langkah terbaik adalah tidak lagi menyepelekan kelelahan yang terjadi.
Mengingat peran penting yang dimainkan vitamin B1 dalam mengubah makanan menjadi bahan bakar, tidak mengherankan jika kelelahan dan kekurangan energi adalah gejala umum kekurangan vitamin ini.
3. Iritabilitas
Iritabilitas adalah respons terhadap hal-hal di sekitar yang menyebabkan gangguan atau menimbulkan rasa frustasi.
Iritabilitas dapat disebabkan oleh berbagai kondisi fisik, psikologis, dan medis.
Suasana hati yang mudah tersinggung tercatat sebagai salah satu gejala pertama defisiensi vitamin B1. Kondisi ini dapat terjadi dalam beberapa hari atau beberapa minggu ketika tubuh mengalami kekurangan vtiamin.
Iritabilitas telah didokumentasikan secara khusus dalam kasus yang melibatkan bayi dengan beri-beri, penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B1.
Baca juga: 5 Gejala Kekurangan Vitamin E yang Perlu Diwaspadai
4. Refleks berkurang
Kekurangan vitamin B1 dapat memengaruhi saraf motorik.
Jika tidak diobati, kerusakan pada sistem saraf akibat kekurangan tiamin dapat menyebabkan perubahan pada refleks tubuh.
Refleks lutut, pergelangan kaki, dan trisep yang berkurang atau hilang sering ditemukan pada kasus kekurangan vitamin B1.
Seiring dengan berlanjutnya defisiensi vitamin B1, hal itu dapat memengaruhi koordinasi dan kemampuan Anda untuk berjalan.
Gejala ini sering didokumentasikan pada defisiensi vitamin B1 yang tidak terdiagnosis pada anak-anak.
5. Sensasi Kesemutan di lengan dan kaki
Kesemutan yang tidak normal, berasa seperti ada tusukan, dibarengi dengan rasa terbakar, atau terjadi secara terus menerus di tungkai atas dan bawah adalah gejala yang dikenal sebagai parestesia.
Baca juga: 10 Penyebab Tangan Kesemutan Saat Bangun Tidur Selain Tertindih
Saraf perifer yang mencapai lengan dan kaki kita sangat bergantung pada aksi vitamin B1. Dalam kasus defisiensi, kerusakan saraf perifer dan parestesia dapat terjadi.
Faktanya, parestesia dapat terjadi pada fase awal kekurangan vitamin B1.
6. Kelemahan otot
Kelemahan otot umum terjadi dan penyebabnya sering kali sulit ditentukan.
Kelemahan otot sementara atau jangka pendek kerap terjadi pada hampir semua orang di suatu waktu.
Namun, kelemahan otot yang berlangsung lama dan terus-menerus tanpa penyebab atau alasan yang jelas mungkin merupakan tanda kekurangan vitamin B1.
Dalam banyak kasus, pasien dengan defisiensi tiamin melaporkan mengalami kelemahan otot.
Selanjutnya, kelemahan otot ini dilaporkan dapat membaik setelah suplementasi vitamin B1 dilakukan.
7. Penglihatan buram
Kekurangan vitamin B1 menjadi salah satu dari banyak penyebab penglihatan kabur.
Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Vitamin A Tinggi
Kekurangan vitamin B1 yang parah dapat menyebabkan pembengkakan saraf optik, menginduksi neuropati optik. Hal ini dapat mengakibatkan penglihatan kabur atau bahkan kehilangan penglihatan.
Beberapa kasus yang terdokumentasi telah menghubungkan penglihatan kabur dan kehilangan penglihatan dengan defisiensi vitamin B1 yang parah.
Pada kasus ini, penglihatan penderita dilaporkan dapat meningkat secara signifikan setelah suplementasi vitamin B1.
8. Mual dan muntah
Meskipun gejala gastrointestinal kurang umum pada defisiensi vitamin B1, gejala tersebut tetap saja bisa terjadi.
Tidak sepenuhnya dipahami mengapa gejala gangguan sistem pencernaan dapat bermanifestasi dengan kekurangan vitamin B1.
Baca juga: 9 Gejala Kekurangan Vitamin B6 yang Perlu Diwaspadai
Tetapi, kasus gejala gastrointestinal yang terdokumentasi dilapokan dapat diselesaikan setelah suplementasi vitamin B1.
Muntah mungkin lebih sering terjadi pada bayi dengan kekurangan vitamin B1, karena ditemukan sebagai gejala umum pada bayi yang mengonsumsi formula berbasis kedelai yang kekurangan vitamin B1.
9. Perubahan irama detak jantung
Detak jantung Anda adalah ukuran berapa kali jantung Anda berdetak per menit.
Menariknya, detak jantung bisa dipengaruhi oleh kadar vitamin B1 Anda. Tidak cukup tiamin telah dilaporkan dapat menyebabkan detak jantung lebih lambat dari biasanya.
Detak jantung lambat yang tidak normal akibat kekurangan tiamin dapat menyebabkan peningkatan kelelahan, pusing, dan risiko pingsan yang lebih besar.
10. Sesak napas
Mengingat bahwa kekurangan vitamin B1 dapat memengaruhi fungsi jantung, sesak napas dapat terjadi, terutama dengan aktivitas.
Seperti diketahui, kekurangan vitamin B1 terkadang bisa saja menyebabkan gagal jantung, yang terjadi ketika jantung menjadi kurang efisien dalam memompa darah. Hal ini pada akhirnya dapat mengakibatkan akumulasi cairan di paru-paru dan kesulitan bernapas.
Baca juga: 8 Cara Mengatasi Sesak Napas Secara Alami
Penting untuk dicatat bahwa sesak napas dapat memiliki banyak penyebab, jadi gejala ini saja biasanya bukan merupakan tanda kekurangan vitamin B1.
11. Delirium
Beberapa penelitian telah menghubungkan defisiensi vitamin B1 dan delirium.
Delirium adalah kondisi serius yang mengakibatkan kebingungan, penurunan kesadaran dan ketidakmampuan untuk berpikir jernih.
Dalam kasus yang parah, kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan sindrom Wernicke-Korsakoff. Gangguan ini adalah kombinasi dari dua penyakit kerusakan otak, Wernicke dan sindrom Korsakoff.
Gejalanya sering termasuk delirium, kehilangan ingatan, kebingungan, dan halusinasi.
Sindrom Wernicke-Korsakoff sering dikaitkan dengan defisiensi vitamin B1 yang disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol. Namun, kekurangan tiamin juga sering terjadi pada pasien usia lanjut dan dapat berkontribusi pada terjadinya delirium.
Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Vitamin B Tinggi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.