Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Manfaat dan Risiko dari Santan Kelapa

Kompas.com - 21/07/2021, 13:30 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Santan adalah zat putih seperti susu yang diekstrak dari daging buah kelapa tua.

Santan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Tak heran, santan saat ini telah mendapatkan popularitas di komunitas kesehatan dan digunakan sebagai alternatif pengganti susu.

Air kelapa adalah cairan di dalam kelapa, sedangkan santan berasal dari daging buah yang berwarna putih.

Saat membuat santan, produsen memarut daging kelapa matang, lalu memerasnya melalui kain tipis untuk mengekstrak cairannya.

Baca juga: Memahami Nutrisi dan Manfaat Air Kelapa, Bagus untuk Kesehatan

Semakin kental santan, semakin tinggi kandungan lemak di dalamnya.

Meski demikian, penelitian menunjukkan bahwa santan memiliki tiga manfaat kesehatan utama.

Di bawah ini, beberapa manfaat yang didapat ketika mengonsumsi santan, seperti dirangkum dari Healthline.

1. Penurunan berat badan

Santan mengandung trigliserida rantai menengah (MCT), yang oleh para peneliti dikaitkan dengan penurunan berat badan.

MCT merangsang energi melalui proses yang disebut thermogenesis atau produksi panas.

Beberapa studi menunjukkan bahwa MCT bekerja untuk mengurangi berat badan dan mengecilkan ukuran pinggang.

MCT juga dapat menyeimbangkan mikrobiota usus yang tidak stabil.

Kurangnya stabilitas ini mungkin memainkan peran dalam mengembangkan obesitas .

Studi tahun 2015 pada pria yang kelebihan berat badan menemukan bahwa mengonsumsi

MCT saat sarapan menyebabkan berkurangnya asupan makanan di kemudian hari.

Baca juga: 6 Manfaat Air Kelapa untuk Kesehatan, Bukan Obat Covid-19

Temuan tahun 2018 menunjukkan bahwa MCT meningkatkan sensitivitas insulin dan banyak peneliti percaya bahwa sensitivitas ini mendorong penurunan berat badan.

Insulin adalah hormon penting yang memecah glukosa dan mengontrol kadar gula darah.

2. Meningkatkan kesehatan jantung

Penelitian telah menghubungkan diet kaya lemak jenuh dengan kolesterol tinggi dan peningkatan risiko penyakit jantung .

Beberapa orang mungkin tidak menganggap santan untuk menyehatkan jantung karena kandungan lemaknya yang tinggi.

Namun, sumber lemak jenuh yang berbeda dapat mempengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda.

Selain itu, genetika berperan dalam bagaimana seseorang memetabolisme lemak jenuh dan sejauh mana lemak ini berdampak pada kesehatan.

Sedikit penelitian telah menyelidiki efek santan pada kadar kolesterol.

Perlu diingat bahwa minyak kelapa memiliki lebih banyak lemak per porsi daripada santan yang akan memiliki efek kurang dramatis pada kadar kolesterol.

3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Kelapa mengandung lipid yang disebut asam laurat dan banyak peneliti percaya bahwa asam laurat dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Beberapa temuan menunjukkan bahwa asam laurat memiliki sifat antimikroba dan anti-inflamasi.

Dalam sebuah studi tentang efek antimikroba asam laurat dari kelapa, para peneliti mengisolasi berbagai strain bakteri dan memaparkannya pada asam laurat dalam cawan petri.

Mereka menemukan bahwa asam laurat efektif menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, dan Mycobacterium tuberculosis.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Air Kelapa Bantu Tangkal Covid-19?

Penelitian lain menemukan bahwa asam laurat memicu apoptosis, kematian sel, pada sel kanker payudara dan endometrium.

Temuan menunjukkan bahwa asam ini menghambat pertumbuhan sel kanker dengan merangsang protein reseptor tertentu yang mengatur pertumbuhan sel.

Risiko mengonsumsi santan

Dalam jumlah sedang, santan dapat memiliki manfaat kesehatan, tetapi mengonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan masalah.

Santan mengandung kalori dan lemak yang tinggi.

Mengkonsumsi terlalu banyak santan dan makan makanan kaya karbohidrat dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Santan juga mengandung karbohidrat yang dapat difermentasi.

Ini dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti diare atau sembelit, pada orang dengan sindrom iritasi usus besar.

Baca juga: Cara Membuat Santan Kedelai untuk Menurunkan Kolesterol

Namun, bagi beberapa orang, santan juga dapat menyebabkan alergi.

Gejala alergi karena santan pada dasarnya mirip dengan alergi makanan lainnya.

Seseorang mungkin mengalami beberapa gejala berikut.

  • sakit perut
  • mual
  • muntah
  • diare
  • gatal atau iritasi pada mulut, tenggorokan, mata, atau kulit
  • anafilaksis — reaksi parah yang mengancam jiwa, yang menyebabkan pembengkakan, mengi, dan gatal- gatal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Gejala Demensia Bisa Muncul di Usia Muda, Ini Tanda-tanda yang Sering Diabaikan
Gejala Demensia Bisa Muncul di Usia Muda, Ini Tanda-tanda yang Sering Diabaikan
Health
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Health
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Health
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
Health
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Health
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Health
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Health
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Health
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Health
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Health
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Health
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Health
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau