Gejala tersebut biasanya muncul selama beberapa menit. Tapi, Anda perlu berkonsultasi ke dokter jika gejala tersebut berkepanjangan dan terus-menerus muncul.
Baca juga: 6 Gejala Tekanan Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai
Saat berdiri, gravitasi seara alami akan mendorong darah untuk terkumpul di kaki dan perut.
Kondisi ini dapat menurunkan tekanan darah karena darah yang mengalir kembali ke jantung jadi lebih sedikit.
Dalam kondisi normal, sel baroreseptor di dekat pembuluh darah arteri jantung dan leher akan mendeteksi tekanan darah yang lebih rendah ini.
Baroreseptor mengirim sinyal ke otak, otak lantas segera memberi sinyal pada jantung untuk berdetak lebih cepat dan memompa darah lebih banyak, sel tersebut menyempit, sehingga tekanan darah naik dan tensi stabil.
Hipotensi ortostatik terjadi ketika sesuatu mengganggu respons alami tubuh untuk menyetabilkan tekanan darah rendah.
Baca juga: 10 Faktor yang Memengaruhi Besarnya Tekanan Darah
Ada beberapa kondisi dan masalah kesehatan yang bisa jadi penyebab hipotensi ortostatik, termasuk:
Hipotensi ortostatik yang terjadi sesekali umumnya tidak berbahaya. Namun, masalah kesehatan ini apabila berkepanjangan bisa menyebabkan komplikasi serius, terutama pada orang tua.
Komplikasi hipotensi ortostatik di antaranya rawan terjatuh, cedera, dan meningkatkan risiko penyakit jantung pada kalangan lansia.
Baca juga: 10 Ciri-ciri Darah Rendah Kambuh
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.