Mengerikan bukan? Maka dari itu, aterosklerosis sebaiknya dapat dihindari.
Perlu diketahui bahwa aterosklerosis adalah penyakit progresif yang dapat dimulai sejak masa kanak-kanak.
Baca juga: 10 Penyebab Serangan Jantung dan Cara Mencegahnya
Dilansir dari Mayo Clinic, meskipun penyebab pastinya tidak diketahui, aterosklerosis dapat dimulai dengan kerusakan atau cedera pada lapisan dalam arteri (endotelium).
Kerusakan tersebut di antaranya dapat disebabkan oleh:
Setelah dinding bagian dalam arteri rusak, sel darah dan zat lain sering menggumpal di lokasi cedera dan menumpuk di lapisan dalam arteri.
Seiring waktu, timbunan lemak (plak) yang terbuat dari kolesterol dan produk seluler lainnya juga menumpuk di lokasi cedera dan mengeras, kemudian mempersempit arteri.
Organ dan jaringan yang terhubung ke arteri yang tersumbat kemudian tidak menerima cukup darah untuk berfungsi dengan baik.
Akhirnya, potongan-potongan timbunan lemak dapat pecah dan memasuki aliran darah.
Selain itu, lapisan halus plak dapat pecah, menumpahkan kolesterol dan zat lain ke dalam aliran darah. Kondisi ini bisa menyebabkan pembekuan darah yang dapat menghalangi aliran darah ke bagian tertentu dari tubuh.
Baca juga: Bagaimana Kolesterol Tinggi Bisa Menyebabkan Serangan Jantung?
Misalnya, pembekuan darah bisa menyumbat aliran darah ke jantung dan akhirnya dapat menyebabkan serangan jantung.
Pembekuan darah juga dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh, menghalangi aliran darah ke organ lain.
Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko aterosklerosis pada seseorang.
Melansir WebMD, berikut adalah beberapa faktor aterosklerosis yang bisa diwaspadai:
Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?
Kabar baiknya, tingkat kematian akibat aterosklerosis dilaporkan telah mengalami penurunan 25 persen dalam 3 dekade terakhir.
Hal ini bisa terjadi tidak terlepas dari penerapan gaya hidup yang lebih baik oleh masyarakat dan tersedianya perawatan medis yang lebih memadai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.