Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/12/2021, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Dalam banyak kasus, gangguan tidur berkembang sebagai akibat dari masalah kesehatan yang mendasarinya.

1. Alergi dan masalah pernapasan

Alergi, pilek, dan infeksi saluran pernapasan atas dapat membuat seseorang sulit bernapas di malam hari.

Ketidakmampuan bernapas melalui hidung juga dapat menyebabkan kesulitan tidur.

2. Sering buang air kecil

Nokturia atau sering buang air kecil, dapat mengganggu tidur seseorang dengan menyebabkannya terbangun di malam hari.

Ketidakseimbangan hormon dan penyakit pada saluran kemih dapat berkontribusi pada perkembangan kondisi gangguan tidur ini.

Pastikan untuk segera menghubungi dokter jika sering buang air kecil disertai dengan pendarahan atau nyeri.

3. Rasa nyeri kronis

Rasa nyeri yang konstan dapat membuat gangguan tidur. Beberapa penyebab paling umum dari nyeri kronis meliputi:

  • Radang sendi.
  • Sindrom kelelahan kronis.
  • Fibromyalgia, penyakit yang ditandai oleh rasa nyeri di sekujur tubuh.
  • Penyakit radang usus.
  • Sakit kepala persisten.
  • Nyeri punggung bawah terus menerus.

4. Stres dan kecemasan

Stres dan kecemasan sering kali berdampak negatif pada kualitas tidur.
Mungkin sulit bagi seseorang untuk tertidur atau tetap tertidur.

Tidak jarang seseorang akan mengalami mimpi buruk, berbicara sambil tidur, atau berjalan sambil tidur, yang dapat mengganggu tidur.

Baca juga: Sulit Tidur Nyenyak, Waspadai 5 Jenis Gangguan Tidur Ini

Tips untuk mengatasi gangguan tidur

  • Konseling dengan spesialis tidur

Mengutip Clevel and Clinic, konseling dapat membantu seseorang "mengenali, menguji, dan mengubah pikiran yang memicu stres" yang dapat membuat seseorang tetap mengalami gangguan tidur di malam hari.

  • Ciptakan lingkungan tidur yang optimal

Pastikan kamar tidur nyaman, sejuk, tenang, dan gelap.

Jika kebisingan membuat tidak bisa tidur, coba gunakan suara latar seperti "white noise" atau penyumbat telinga.

White noise adalah suara yang bisa berupa suara hujan, suara jangkrik, deburan ombak, atau suara mesin tertentu, seperti penyejuk ruangan atau suara statis dari televisi.

Jika cahaya mengganggu tidur, cobalah menggunakan masker tidur atau tirai anti tembus pandang.

  • Berpikir positif

Hindari tidur dengan pola pikir negatif, seperti "Jika saya tidak cukup tidur malam ini, bagaimana saya bisa melewati hari esok?"

  • Hindari menggunakan tempat tidur untuk apa pun selain tidur dan hubungan intim

Jangan menonton televisi, makan, bekerja, atau menggunakan komputer di kamar tidur.

  • Cobalah untuk menjernihkan pikiran sebelum waktu tidur

Hal ini berguna jika seseorang cenderung khawatir dan terlalu banyak berpikir di tempat tidur pada malam hari.

  • Tetapkan waktu tidur yang teratur dan rutinitas santai

Bisa membiasakan diri setiap malam mandi air hangat, mendengarkan musik yang menenangkan, atau membaca untuk menenangkan diri.

Cobalah latihan relaksasi, meditasi, biofeedback, atau hipnosis.

Bangun pada waktu yang sama setiap pagi, termasuk hari libur.

  • Hindari tidur siang

Batasi tidur siang kurang dari 30 menit dan tidak lebih dari jam 3 sore.

  • Hindari stimulan

Stimulan yang dapat mengganggu tidur di antaranya kopi, teh, soda, coklat, dan makanan berat. Jadi hindari itu 4 jam sebelum tidur.

Camilan karbohidrat ringan, seperti susu, yogurt, atau biskuit dapat membantu untuk lebih mudah tertidur.

  • Hindari alkohol dan tembakau setidaknya 4 jam sebelum tidur dan di malam hari.
  • Berolahraga secara teratur, tetapi tidak dalam waktu empat jam sebelum tidur.

Baca juga: Stres Kerja dan Gangguan Tidur Tingkatkan Risiko Kematian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com