Di antaranya lewat pendekatan One Health, peningkatan surveilans, peningkatan kapasitas laboratorium dan diagnostik, serta pengawasan dan edukasi lintas sektoral untuk penggunaan antimikroba.
Selain itu, kolaborasi penelitian terkait resistensi antibiotik juga diperlukan untuk mengembangkan obat baru, vaksin, terapeutik, sampai layanan diagnostik antimikroba.
Lebih lanjut Wamenkes mengatakan, upaya mengatasi resistensi antibiotik secara nasional dan global ini membutuhkan dukungan pendanaan yang memadai dan berkelanjutan.
Di level kebijakan, resistensi antibiotik juga perlu diatur lewat regulasi khusus seperti undang-undang atau komitmen pengaturan akses dan penggunaan antimikroba.
“Kami berharap negara-negara anggota G20 memperkuat langkah-langkah pencegahan dan pengendalian AMR yang berkelanjutan di tingkat nasional dan global. G20 adalah forum yang ideal untuk melakukan ini,” tutur Dante.
Baca juga: 5 Anggota G20 Prakarsai Pusat Pembuatan Vaksin, Terapi, dan Diagnostik
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.