KOMPAS.com - Kanker rahim adalah salah satu penyakit yang terjadi ketika sel-sel di dalam rahim tumbuh dan berkembang secara abnormal.
Dilansir dari CancerCouncil, ada dua jenis kanker rahim yang kerap menyerang wanita.
Yakni, kanker endometrium yang dimulai dari lapisan rahim atau endometrium. Serta, sarkoma rahim yang berkembang di jaringan otot rahim .
Kenali penyebab kanker rahim dan faktor risikonya yang penting diketahui para wanita berikut.
Baca juga: 5 Makanan Penyebab Kanker Payudara yang Perlu Dihindari
Dilansir dari CancerCentre, kanker rahim disebabkan sel-sel rahim mengalami mutasi DNA.
Mutasi atau perubahan DNA ini membuat pertumbuhan dan pembelahan sel rahim tidak normal.
Dampaknya, sel-sel lapisan rahim atau jaringan otot rahim terus-menerus tumbuh tidak terkendali.
Dikutip dari ClevelandClinic, penyebab kanker rahim secara pasti hingga kini masih diteliti para ahli.
Namun, ahli sudah merinci ada beberapa faktor yang meningkatkan peluang wanita terkena penyakit ini.
Baca juga: Hati-hati, Sering Pakai Pelurus Rambut Kimia Bisa Kena Kanker Rahim
Faktor penyebab kanker rahim pada wanita bisa berasal dari beberapa hal berikut:
Siklus haid wanita normalnya berlangsung antara 26-32 hari sekali. Tapi, beberapa wanita memiliki siklus haid pendek, sehingga sering haid dua kali dalam sebulan. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko kanker rahim.
Wanita yang haid pertamanya lebih awal dibandingkan masa pubertas normal remaja putri lainnya juga riskan terkena kanker rahim. Menstruasi pertama dianggap terlalu dini apabila terjadi sebelum usia 12 tahun.
Wanita yang menopause setelah usianya melewati 50 tahun juga lebih berisiko mengalami kanker rahim dibandingkan wanita yang menopause sebelum usia 50 tahun.
Baca juga: 5 Kebiasaan Penyebab Kanker Serviks yang Sebaiknya Dihindari Wanita
Wanita yang tidak hamil dan melahirkan juga memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker rahim dibandingkan wanita yang pernah hamil dan melahirkan. Proses kehamilan dan persalinan dapat menyeimbangkan kadar hormon kewanitaan.
Berat badan berlebih atau berat badan tidak ideal di atas ambang batas normal bisa meningkatkan kadar estrogen pada wanita, terutama setelah menopase. Kondisi ini membuat wanita obesitas lebih rentan terkena kanker rahim.