KOMPAS.com - Antidepresan merupakan obat yang umumnya digunakan untuk mengatasi depresi.
Namun, ketika depresi yang dialami sudah membaik, banyak yang menghentikan konsumsi antidepresan.
Padahal, konsumsi antidepresan tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba karena bisa menyebabkan gejala putus obat.
Baca juga: 6 Tips Konsumsi Antidepresan untuk Menurunkan Gejala Depresi
Ada beberapa gejala putus obat antidepresan yang bisa memicu gejala depresi yang lebih parah.
NHS menjelaskan bahwa konsumsi antidepresan tidak boleh dilakukan secara tiba-tiba.
Gejala putus obat antidepresan biasanya akan muncul setelah lima hari menghentikan konsumsinya dan akan berlangsung selama 1 hingga 2 minggu.
Namun jika seseorang mengalami depresi yang sudah parah, gejala putus obat bisa berlangsung selama beberapa bulan.
Mayo Clinic menyebutkan beberapa gejala putus obat antidepresan yang umumnya dialami, seperti:
Baca juga: Cara Kerja Antidepresan untuk Menurunkan Gejala Depresi
Menghentikan konsumsi antidepresan secara tiba-tiba bisa mengakibatkan munculnya gejala depresi yang semakin parah.
Verywell Mind merekomendasikan untuk tidak secara tiba-tiba menghentikan atau mengganti dosis antidepresan tanpa persetujuan dokter.
Biasanya, seseorang yang ingin menghentikan konsumsi obat antidepresan perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Dokter biasanya akan melihat beberapa faktor, seperti:
Dari faktor-faktor tersebut, dokter kemudian akan mengurangi dosis antidepresan selama jangka waktu empat minggu atau lebih untuk menghindari gejala putus obat.
Selain itu, dokter akan melihat alternatif terbaik untuk diberikan, baik dengan mengganti jenis antidepresan yang diberikan atau jangka waktu aman untuk menghentikan konsumsinya.
Baca juga: 3 Faktor yang Pengaruhi Efektivitas Obat Antidepresan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.