Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/02/2023, 10:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Hipernatremia adalah kondisi darurat medis karena bisa mengakibatkan kejang, koma, hingga kematian.

Baca juga: Hipertensi, Haruskan Pantang Garam?

  • Penyakit jantung

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan garam yang tinggi menyebabkan peningkatan tekanan darah dan pengerasan pembuluh darah dan arteri.

Kondisi ini lama kelamaan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga kematian dini.

  • Kanker perut

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki asupan garam rata-rata 3 gram per hari mungkin memiliki risiko kanker perut hingga 68 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang memiliki asupan garam rata-rata 1 gram per hari

Masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait efek garam terhadap peningkatan risiko kanker perut.

Namun, beberapa ahli menyebut garam bisa memicu orang rentan terhadap kanker lambung dengan menyebabkan tukak atau radang pada lapisan lambung.

Efek kelebihan garam dalam jangka pendek dapat menyebabkan kelebihan air atau edema, peningkatan tekanan darah atau hipertensi, rasa haus yang berlebihan yang memicu hipernatremia.

Sementara itu, makan terlalu banyak garam dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker perut. 

Baca juga: MPASI Anak di Bawah 1 Tahun Boleh Diberi Garam, Asal...

Batas konsumsi garam

Dokter Ilmu Gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, Sp. GK, yang perlu kita garisbawahi bukanlah batas konsumsi garam, melainkan kebutuhan natrium harian.

Luciana menyebutkan bahwa tubuh manusia membutuhkan satu sendok teh per hari asupan natrium yang salah satunya terkandung pada garam.

"Tubuh manusia hanya membutuhkan asupan natrium sejumlah satu sendok teh per hari, itu sudah termasuk untuk garam dan semua jenis makanan yang kita konsumsi," kata Luciana, dikutip dari Antara pada Kamis (09/2/2023).

Untuk diketahui, beberapa makanan yang juga mengandung natrium antara lain seperti keju, ham, udang, makanan kaleng, makanan cepat saji, bumbu instan, kecap, hingga saos.

Macam-macam bahaya akibat kelebihan garam dapat dicegah dengan membatasi penggunaan bahan tambahan pangan tersebut.

Seseorang mungkin perlu berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter untuk mengetahui batas konsumsi garam atau batas natrium, terutama jika memiliki kondisi seperti hipertensi atau edema.

Baca juga: Berapa Batas Aman Konsumsi Garam bagi Penderita Diabetes?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com