Hal ini terjadi karena ginjal berusaha keras mempertahankan rasio natrium terhadap air di dalam tubuh manusia.
Edema bisa terjadi pada seluruh bagian tubuh mulai dari lengan, perut, kaki, hingga organ vital seperti paru-paru. Kelebihan cairan juga menyebabkan seseorang memiliki berat badan berlebih.
Makan makanan asin juga bisa menyebabkan mulut kering atau merasa sangat haus. Tubuh pun secara otomatis memerlukan lebih banyak asupan air untuk memperbaiki rasio natrium.
Jika kita tidak segera memenuhi asupan cairan setelah konsumsi garam berlebih, tubuh akan kelebihan natriums dan berisiko mengalami hipernatremia.
Hipernatremia bisa menyebabkan air keluar dari sel dan masuk ke dalam darah. Hal ini umumnya ditandai dengan beberapa gejala, seperti sulit bernapas, susah tidur, dan penurunan frekuensi buang air kecil.
Hipernatremia adalah kondisi darurat medis karena bisa mengakibatkan kejang, koma, hingga kematian.
Baca juga: Hipertensi, Haruskan Pantang Garam?
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan garam yang tinggi menyebabkan peningkatan tekanan darah dan pengerasan pembuluh darah dan arteri.
Kondisi ini lama kelamaan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga kematian dini.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki asupan garam rata-rata 3 gram per hari mungkin memiliki risiko kanker perut hingga 68 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang memiliki asupan garam rata-rata 1 gram per hari
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait efek garam terhadap peningkatan risiko kanker perut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.