KOMPAS.com - Kesehatan vagina perlu dijaga sehingga tidak mengalami iritasi, infeksi, atau menimbulkan bau yang tidak sedap.
Cara menjaga kesehatan vagina serta vulva, atau bibir vagina, cukup sederhana, yakni dengan rajin mengganti celana dalam hingga menghindari penggunaan sabun kewanitaan yang tidak mengandung pewangi tambahan.
Untuk itu, ketahui cara menjaga kesehatan vagina dan vulva berikut ini.
Baca juga: 3 Ciri-ciri Vagina Sehat dan Tidak Sehat menurut Dokter
Disarikan dari Healthline dan Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa cara menjaga kesehatan vagina dan vulva yang perlu diketahui.
Menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan bisa menunjang kesehatan vagina, yakni dengan makan makanan yang bergizi, menjaga berat badan, dan rutin berolahraga.
Masalah kesehatan tertentu juga akan memengaruhi organ kewanitaan, seperti memicu infeksi jamur.
Melakukan pemeriksaan kesehatan vagina secara rutin bisa menurunkan risiko penyakit yang serius, seperti HPV atau human papillomavirus.
Selain melakukan pemeriksaan rutin, Anda juga diimbau untuk mendapatkan vaksin yang diperlukan secara berkala.
Menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seks bisa menurunkan risiko penularan penyakit seksual, seperti herpes, gonore, dan HIV.
Meskipun mengurangi rangsangan seksual yang didapatkan, penggunaan kondom juga diperlukan ketika melakukan seks oral.
Baca juga: Adakah Makanan untuk Kesehatan Vagina? Begini Penjelasan Dokter…
Vagina merupakan salah satu bagian tubuh yang bisa membersihkan dirinya sendiri sehingga penggunaan sabun yang mengandung bahan kimia tidak diperlukan.
Hindari penggunaan sabun. Namun jika memang diperlukan, Anda bisa memilih sabun kewanitaan yang aman dan tidak mengandung bahan kimia serta pewangi tambahan.
Vagina yang kering bisa menyebabkan rasa sakit dan perih ketika melakukan hubungan seksual.
Selain melakukan foreplay atau pemanasan sebelum berhubungan seks, Anda bisa menggunakan pelumas alami, seperti minyak kelapa atau minyak zaitun untuk menghindari alergi dan iritasi.
Douching adalah cara yang dilakukan untuk membersihkan vagina dengan menggunakan campuran bahan kimia tertentu.
Padahal, cara ini justru akan menghilangkan bakteri baik di dalam vagina dan memicu infeksi sehingga tidak disarankan untuk dilakukan.
Baca juga: 5 Manfaat Sex Toy untuk Kesehatan
Rambut pubis atau rambut kemaluan bisa melindungi area organ intim dari bakteri dan gesekan dengan pakaian.
Rambut kemaluan bisa dirapikan sedikit, namun Anda disarankan untuk tidak mencukurnya hingga habis agar vagina tetap sehat.
Sex toy adalah alat yang bisa digunakan untuk memberikan rangsangan serta meningkatkan gairah seksual.
Namun, tidak semua sex toy memiliki bahan yang aman untuk vagina. Untuk itu, pilih sex toy yang sudah terbukti aman secara medis.
Buang air setelah melakukan hubungan seksual bisa membuat vagina menjadi lebih bersih.
Selain itu, kesehatan vagina akan tetap terjaga karena bisa menurunkan risiko infeksi saluran kemih.
Menggunakan celana dalam berbahan katun bisa membuat vagina bernapas dengan lebih lega sehingga bakteri tidak mudah untuk berkembang biak.
Selain itu, Anda perlu mengganti celana dalam secara rutin dan ketika basah.
Cara menjaga kesehatan vagina dan vulva di atas tidaklah sulit untuk dilakukan.
Meskipun begitu, beberapa masalah kesehatan pada vagina tidak bisa dicegah sehingga Anda perlu segera mencari bantuan medis ketika mengalami gejala tertentu, seperti nyeri hingga gatal.
Hindari melakukan diagnosis pribadi dan menggunakan obat-obatan yang belum terbukti aman secara medis karena bisa menyebabkan masalah medis yang lebih serius.
Baca juga: 3 Jenis Kondom untuk Seks Oral, Tak Hanya untuk Para Pria
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.