Cumi-cumi merupakan makanan laut dengan kandungan mineral yang tinggi, sehingga menjadi sumber pengatur produksi energi.
Karena rendah kalori, cumi tidak memberikan energi secara langsung.
Manfaat cumi-cumi untuk mendukung energi diberikan dengan menyediakan mineral dan protein yang terlibat dalam metabolisme yang diperlukan untuk produksi dan penggunaan energi, seperti zat besi, fosfor, dan seng.
Cumi-cumi kaya akan protein, rendah lemak jenuh, dan sangat rendah karbohidrat.
Hal ini menjadikannya makanan ideal bagi Anda pelaku diet yang perlu meningkatkan asupan protein untuk membangun atau mempertahankan massa otot.
Baca juga: Manfaat dan Bahaya Makan Ikan Asin bagi Kesehatan
Cumi-cumi mengandung vitamin B12 yang bermanfaat untuk mendukung fungsi otak dan saraf.
Vitamin B12 digunakan oleh tubuh untuk pembentukan sel darah merah serta terlibat dalam menjalankan fungsi otak dan sistem saraf, menurut Harvard TH Chan School of Public Health.
Vitamin B12 juga membantu memecah protein, yang disebut homosistein. Homosistein tinggi yang tidak dipecah dapat menyebbakan demensia dan penurunan kognitif.
Manfaat cumi-cumi untuk kesehatan ginjal terkait dnegan kandungan osfornya yang tinggi.
Fosfor adalah mineral yang mambntu ginjal menghilangkan limbah dari tubuh, menruut Mount Sinai.
Fosfor juga digunakan oleh tubuh untuk pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan seluruh jaringan dan sel, terutama tulang dan gigi, serta membantu menyeimbangkan nutrisi lain dalam tubuh seperti vitamin D, yodium, magnesium, dan seng.
Baca juga: Manfaat Ikan Salmon untuk Kesehatan Jantung
Kendati ada beragam manfaat cumi-cumi untuk kesehatan, Anda tetap perlu berhati-hati mengkonsumsinya karena makanan laut ini tinggi kolesterol dan natrium.
Orang yang memiliki atau berisiko terkena penyakit jantung disarankan untuk membatasi kolesterol makanan hingga kurang dari 200 miligram per hari.
Sedangkan, mereka yang tidak berisiko penyakit jantung tetap harus membatasi kolesterol, yaitu kurang dari 300 miligram, menurut University of California.
Selain itu, pola makan tinggi natrium dikaitkan dengan risiko penyakit jantung dan stroke yang lebih tinggi.
Orang dewasa harus membatasi asupan natrium kurang dari 2 gram per hari atau setara dengan 1 sendok teh kecil garam dapur, menurut Kementerian Kesehatan RI.
Sementara itu, disarankan mengolah cumi-cumi dengan cara direbus atau dikukus karena lebih sehat daripada digoreng yang dapat menambah kandungan lemak jenuh.
Baca juga: 9 Manfaat Telur untuk Kesehatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.