KOMPAS.com - Diet mediterania adalah salah satu jenis diet sehat yang banyak disarankan untuk menjaga kebugaran tubuh.
Melansir Cleveland Clinic, sejarah diet Mediterania bermula pada 1950-an. Konsep diet ini diperkenalkan peneliti asal Amerika bernama Ancel Keys saat melakukan studi pola makan di tujuh negara.
Keys dan timnya menemukan pola makan tersebut ternyata bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan menjaga kesehatan secara keselururan.
Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai pengaturan makan sehat ini, kenali apa itu diet mediterania, manfaat, dan cara mengikutinya lewat artikel berikut.
Baca juga: Studi Ungkap Manfaat Diet Mediterania Bisa Kurangi Gejala PTSD
Melansir Healthline, diet Mediterania adalah diet yang yang disesuaikan dengan pola makan tradisional masyarakat Mediterania yang menekankan konsumsi makanan nabati dan lemak sehat.
Orang-orang yang tinggal di wilayah Mediterania cenderung lebih sehat dan memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kronis, seperti jantung dan pembuluh darah.
Prinsip diet mediterania utamanya mendorong orang untuk mengonsumsi lebih banyak buah dan sayur, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan lemak sehat seperti minyak zaitun dan alpukat.
Orang yang menjalani diet ini juga boleh mengonsumsi ikan, serta produk olahan susu seperti keju dan yogurt, asalkan dalam jumlah sedang.
Selain itu, orang dengan diet mediterania disarankan mengurangi makanan cepat saji, makanan instan, daging, gula, mentega, biji-bijian olahan, dan alkohol.
Perlu diketahui, diet Mediterania ini bersifat fleksibel dan Anda dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan Anda.
Tentunya jika Anda mengikuti cara konsumsi makanan diet mediterania yang sehat ini, Anda dapat merasakan berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh.
Baca juga: Kapan Perubahan Diet Terlihat? Berikut Penjelasannya...
Baca juga: 4 Cara Temukan Pola Diet yang Cocok untuk Turunkan Berat Badan
Melansir Medical News Today dan Eating Well, berikut beberapa manfaat diet Mediterania yang perlu Anda ketahui:
Seperti sejarah awal dicetuskannya pengaturan pola makan ini, diet mediterania dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular termasuk stroke dan serangan jantung.
Diet ini juga terbukti dapat membantu memperbaiki suasana hati dan mengurangi risiko depresi. Untuk diketahui, peradangan adalah salah satu faktor penyebab depresi. Nah, kebanyakan makanan yang dianjurkan dalam diet ini bersifat anti-peradangan.
Dalam sebuah studi tahun 2018, para peneliti menemukan manfaat diet mediterania dapat meningkatkan kualitas tidur, terutama kalangan lansia.