KOMPAS.com - Migrain adalah sakit kepala dengan sensasi berdenyut yang terasa pada satu sisi kepala.
Migrain sering disertai dengan mual, muntah dan peningkatan kepekaan terhadap cahaya dan suara.
Serangan migrain bisa terjadi tiba-tiba dan berlangsung berjam-jam hingga berhari-hari, dan rasa sakitnya akan mengganggu aktivitas Anda.
Baca juga: Benarkah Migrain Dapat Menyebabkan Sakit Gigi?
Umumnya, gejala utama migrain adalah sakit kepala hebat di satu sisi kepala.
Dalam beberapa kasus, rasa sakit dapat terjadi pada kedua sisi kepala.
Rasa sakit biasanya berupa sensasi berdenyut sedang atau berat yang semakin memburuk saat Anda beraktivitas normal.
Melansir NHS, walaupun tidak semua orang mengalaminya, terdapat gejala tambahan yang dapat terkait dengan migrain, meliputi:
Gejala migrain biasanya akan berlangsung antara 4 jam hingga 3 hari.
Penyebab migrain belum diketahui secara pasti.
Baca juga: Stres Bisa Sebabkan Migrain, Begini Cara Mengatasinya
Tetapi, migrain diperkirakan sebagai hasil dari perubahan sementara pada aktivitas otak yang mempengaruhi sinyal saraf, kimia, dan pembuluh darah di otak.
Melansir Mayo Clinic, terdapat beberapa pemicu terjadinya migrain, antara lain:
Selain pemicu di atas, juga terdapat faktor-faktor lain yang membuat Anda lebih berisiko mengalami migrain,yaitu:
Sebagai penanganan pertama, Anda dapat berbaring di ruangan yang teduh lalu mengompres dahi dengan kain dingin untuk mengurangi gejala migrain.
Namun, migrain juga dapat diatasi dengan pengobatan untuk menghentikan gejala yang Anda rasakan.
Baca juga: Riset Buktikan Yoga Dapat Redakan Gejala Migrain
Berikut beberapa pengobatan, dikutip dari Mayo Clinic, untuk mengatasi migrain:
Perlu diingat, pilihan pengobatan Anda tergantung dengan frekuensi dan tingkat keparahan sakit kepala Anda.
Pada dasarnya, tidak ada tes khusus untuk mendiagnosa migrain. Migrain bisa tidak terduga, terkadang terjadi tanpa gejala lain.
Dokter ahli saraf kemungkinan akan mendiagnosis migrain berdasarkan riwayat kesehatan, gejala, dan pemeriksaan fisik Anda.
Melansir Mayo Clinic, berikut beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosa migrain:
Baca juga: Bagaimana Mengelola Stres Pemicu Migrain di Situasi Pandemi?
Saat penanganan pertama tidak membantu menghilangkan gejala migrain yang Anda rasakan, segera temui dokter.
Berdasarkan Cleveland Clinic, lakukan hal yang sama jika Anda merasakan tanda-tanda tambahan sebagai berikut:
Melansir NHS, migrain yang berkepanjangan kemungkinan membentuk komplikasi, yaitu:
Berdasarkan Cleveland Clinic, terdapat beberapa cara yang dapat Anda lakukan di rumah untuk mencegah migrain, antara lain:
Baca juga: Punya Gejala Mirip, Ini Beda Sakit Kepala Akibat Migrain dan Sinusitis
Jika migrain masih berlangsung meski Anda sudah menghindari pemicunya, segera temui dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.