Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/09/2021, 11:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gastroenteritis atau muntaber adalah infeksi usus yang ditandai dengan diare berair, kram perut, mual, muntah, hingga demam.

Umumnya, orang dengan kekebalan tubuh kuat akan sembuh tanpa komplikasi.

Tetapi untuk bayi, lansia, dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah, muntaber bisa berbahaya.

Baca juga: 7 Penyebab Muntaber yang Perlu Diwaspadai

Penyebab

Melansir WebMd terdapat beberapa penyebab muntaber, yakni:

  • Kontak dengan seseorang yang memiliki virus
  • Konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi
  • Tangan yang tidak dicuci setelah pergi ke kamar mandi

Penyebab paling umum dari muntaber adalah virus.

Jenis utama virus yang dimaksud adalah rotavirus dan norovirus.

Meski tidak umum, bakteri seperti E. coli dan salmonella juga bisa memicu muntaber.

Selain itu, terdapat penyebab khusus lain dari muntaber, antara lain:

  • Logam berat (arsenik, kadmium, timbal, atau merkuri) dalam air minum
  • Makan banyak makanan asam, seperti buah jeruk dan tomat
  • Racun yang mungkin ditemukan dalam makanan laut tertentu
  • Obat-obatan seperti antibiotik, antasida, pencahar, dan obat kemoterapi

Gejala

Gejala muntaber biasanya dimulai satu atau dua hari setelah infeksi. Gejala tersebut meliputi:

Baca juga: 7 Penyebab Diare dan Muntah Terjadi Bersamaan

  • Diare
  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala, nyeri otot, atau nyeri sendi
  • Demam atau kedinginan
  • Berkeringat atau kulit lembap
  • Kram perut dan nyeri
  • Kehilangan selera makan

Komplikasi

Komplikasi utama muntaber adalah dehidrasi, terutama pada bayi dan anak kecil.

Dehidrasi akibat muntaber dapat menyebabkan beberapa komplikasi tersendiri, antara lain:

  • Pembengkakan otak
  • Koma
  • Syok hipovolemik
  • Gagal ginjal
  • Epilepsi

Komplikasi lain yang bisa terjadi adalah:

  • Ketidakseimbangan nutrisi
  • Kelelahan
  • Kelemahan otot

Baca juga: Normalkah Anak Muntah Setelah Menangis?

Diagnosis

Gejala darurat dapat berbeda tiap usia. Merangkum Mayo clinic, untuk orang dewasa, hubungi dokter jika:

  • Sudah muntah selama lebih dari dua hari
  • Muntah darah
  • Mengalami dehidrasi atau mengalami rasa haus yang berlebihan, mulut kering, urin kuning tua; sedikit; atau tidak ada urin, badan lemas, dan pusing 
  • Melihat darah di buang air besar
  • Mengalami demam di atas 40 derajat celcius

Sedang, untuk bayi dan anak-anak, temui dokter segera jika anak:

  • Mengalami demam 38,9 derajat celcius atau lebih tinggi
  • Tampak lesu atau sangat mudah tersinggung
  • Rasa tidak nyaman atau sakit
  • Mengalami diare berdarah
  • Tampak dehidrasi 

Untuk bayi, hubungi dokter bayi segera jika bayi:

  • Mengalami muntah yang berlangsung lebih dari beberapa jam
  • Popok belum basah dalam enam jam
  • Mengalami tinja berdarah atau diare parah
  • Memiliki titik lunak cekung (fontanel) di atas kepalanya
  • Mengalami mulut kering atau menangis tanpa air mata
  • Terus mengantuk atau tidak responsif

Secara umum, riwayat medis dan pemeriksaan fisik menjadi dasar untuk diagnosis, terutama jika ada bukti bahwa virus menyebar di lingkungan penyintas.

Baca juga: Ciri-ciri Diare Ringan, Berat, dan Perlu Diwaspadai

Dokter terkadang mengambil sampel tinja untuk menguji jenis virus atau untuk mengetahui penyebab penyakit berasal infeksi parasit atau bakteri.

Perawatan

Perawatan muntaber tergantung pada penyebabnya.

Mengutip dari Better health, terdapat beberapa perawatan umum untuk muntaber, antara lain:

  • Minuman rehidrasi oral
  • Rawat inap rumah sakit dan penggantian cairan intravena, dalam kasus yang parah.
  • Antibiotik, jika penyebabnya bakteri
  • Obat untuk membunuh parasit, jika penyebabnya parasit
  • Menghindari obat anti muntah atau anti diare kecuali jika diresepkan dokter, karena obat ini akan memperburuk infeksi di dalam tubuh.

Pencegahan

Menurut Mayo clinic, ada empat cara sederhana untuk mencegah muntaber, yakni:

  • Vaksinasi muntaber, terutama untuk anak
  • Desinfeksi permukaan yang keras jika berada satu atap dengan pengidap muntaber
  • Cuci tangan dengan air mengalir sesering mungkin
  • Gunakan barang-barang pribadi terpisah

Baca juga: 5 Cara Cepat Mengatasi Diare

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau