Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi-Onkologi Medik Mayapada Hospital Jakarta Selatan www.mayapadahospital.com
KOMPAS.com - Anemia digambarkan sebagai berkurangnya massa sel darah merah di bawah nilai rata-rata, yang diduga merupakan keadaan patologis pasien secara umum.
Keadaan di atas bukan merupakan suatu penyakit, melainkan merupakan manifestasi dari berbagai keadaan patologis yang menjadi dasar-dasarnya.
Walaupun anemia bukan merupakan penyakit utama, namun hal ini dapat menyebabkan keadaan sakit yang berat, bahkan menyebabkan kematian, anemia kronik dapat memengaruhi kemampuan pompa jantung dengan komplikasi kegagalan jantung dalam hal pendistribusian darah ke seluruh tubuh.
Baca juga: Kenali Gejala Anemia yang Bisa Sebabkan Serangan Jantung Mendadak
Penyebab anemia dikelompokkan menjadi 2 bagian besar:
Berikut jenis-jenis anemia yang dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu:
Mengutip Mayo Clinic, faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia, antara lain:
Baca juga: Anemia: Gejala dan Cara Mengatasi
Pada dasarnya, gejala yang muncul akan sangat bergantung dengan jenis anemia yang Anda miliki.
Namun, dilansir dari Medical News Today, berikut gejala umum anemia yang perlu Anda ketahui:
Baca juga: 6 Cara Mencegah Penyakit Anemia
Melansir Everyday Health, jenis pemeriksaan yang umum digunakan untuk mendiagnosis anemia adalah dengan Complete Blood Count.
Tes darah ini mendeteksi penyebab anemia dengan mengukur kadar zat besi, hematokrit, vitamin B12, dan asam folat dalam darah, serta memeriksa fungsi ginjal.
Namun, dalam beberapa kasus anemia lainnya juga dibutuhkan tahap pemeriksaan lainnya seperti:
Menurut Mayo Clinic, anemia yang tidak segera diobati dapat menyebabkan komplikasi atau masalah kesehatan lainnya, seperti:
Prinsip pengobatan anemia didasarkan pada faktor penyebab anemia, sangat diharapkan bahwa pengobatan anemia bertujuan pada hal-hal yang sifatnya spesifik. Misalnya, pemberian preparat besi, vitamin B, asam folat, bahkan injeksi eritropoietin pada pasien dengan sindroma mielodisplasia, leukemia akut, bahkan kondisi gagal ginjal.
Pemberian transfusi darah hanya diindikasikan untuk keadaan yang sifatnya darurat dan mendesak. Misalnya, operasi darurat, nilai hemoglobin dan trombosit yang sangat rendah, yang dapat mengakibatkan ancaman nyawa seseorang.
Baca juga: 5 Bahaya Anemia Jika Tak Diobati
Melansir Medical News Today, berikut beberapa jenis perawatan untuk beberapa jenis anemia, meliputi:
Selain itu, dokter juga dapat mengatasi anemia dengan memberikan perawatan pada kondisi medis tertentu yang mendasarinya.
Beberapa jenis anemia, seperti anemia pada masa kehamilan dan anemia akibat kekurangan zat besi, dapat dicegah dengan pola makan kaya nutrisi, terutama:
Selain dengan makanan, anemia akibat kekurangan zat besi juga dapat dicegah dengan mengonsumsi suplemen zat besi secara rutin.
Patut diketahui bahwa nilai hemoglobin (Hb) setiap orang bisa berbeda, hal tersebut bergantung pada usia, jenis kelaminnya, komorbid dan ada atau tindaknya faktor genetik.
Berikut adalah kisaran nilai Hb normal:
Untuk mengetahui apakah asupan nutrisi Anda sudah cukup, diskusikanlah dengan seorang dokter spesialis gizi.
Apabila keluarga menderita anemia akibat kelainan genetik (anemia sel sabit atau thalassemia), konsultasikanlah dengan dokter Internis-Konsultan Hematologi-Onkologi Medik (SpPD,K-HOM), sebelum kondisi makin berat atau apabila Anda akan merencanakan kehamilan.
Selain itu, menurut Healthline, risiko mengalami anemia dapat Anda kurangi dengan menjaga pola makan yang baik, seperti:
Baca juga: 8 Makanan Penambah Darah untuk Lawan Anemia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.