Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/11/2021, 07:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kardiomiopati merupakan penyakit yang terjadi akibat kelainan otot jantung. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Kardiomiopati dapat menyebabkan gagal jantung.

Terdapat tiga jenis utama kardiomiopati, yakni kardiomiopati dilatasi, hipertrofik, dan restriktif.

Baca juga: Kenali Apa itu Kardiomiopati, Gejala, dan Penyebabnya

Perawatan tergantung pada jenis kardiomiopati yang dimiliki dan seberapa serius kondisi pasien.

Penyebab

Seringkali penyebab kardiomiopati tidak diketahui.

Terdapat beberapa kondisi atau perilaku kesehatan tertentu yang dapat menyebabkan kardiomiopati, seperti:

  • Tekanan darah tinggi jangka panjang
  • Kerusakan jaringan jantung akibat serangan jantung
  • Detak jantung cepat jangka panjang
  • Masalah katup jantung
  • Infeksi Covid-19
  • Infeksi tertentu, terutama yang menyebabkan radang jantung
  • Gangguan metabolisme, seperti obesitas, penyakit tiroid, atau diabetes
  • Kekurangan vitamin atau mineral penting
  • Komplikasi kehamilan
  • Penumpukan zat besi di otot jantung (hemokromatosis)
  • Pertumbuhan gumpalan kecil sel inflamasi (granuloma) di bagian tubuh mana pun, termasuk jantung dan paru-paru (sarkoidosis)
  • Penumpukan protein abnormal pada organ (amiloidosis)
  • Gangguan jaringan ikat
  • Minum terlalu banyak alkohol selama bertahun-tahun
  • Penggunaan kokain, amfetamin, atau steroid anabolik
  • Penggunaan beberapa obat kemoterapi dan radiasi untuk mengobati kanker

Baca juga: 6 Gejala Penyakit Jantung Kardiomiopati Dilatasi dan Penyebabnya

Ada banyak jenis kardiomiopati dengan penyebab yang berbeda. Jenis yang umum terjadi adalah:

  • Kardiomiopati dilatasi,, ketika jantung menjadi lemah dan bilik menjadi besar akibat banyak masalah medis. Akibatnya, jantung tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh
  • Kardiomiopati hipertrofik, kondisi ketika otot jantung menjadi tebal, paling sering disebabkan keturunan. 
  • Kardiomiopati iskemik, disebabkan oleh penyempitan arteri yang memasok darah ke jantung, sehingga dinding jantung menipis dan tidak memompa dengan baik
  • Kardiomiopati restriktif, ketika ruang jantung tidak dapat terisi darah karena otot jantung kaku, penyebab umumnya ialah amiloidosis dan jaringan parut jantung dari penyebab yang tidak diketahui
  • Kardiomiopati peripartum, terjadi selama kehamilan atau dalam lima bulan pertama sesudahnya.

Gejala

Mungkin tidak ada tanda atau gejala pada tahap awal kardiomiopati.

Namun seiring perkembangan kondisi, tanda dan gejala biasanya muncul, antara lain:

  • Sesak napas saat beraktivitas atau bahkan saat istirahat
  • Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki
  • Perut kembung karena penumpukan cairan
  • Batuk saat berbaring
  • Kesulitan berbaring datar untuk tidur
  • Kelelahan
  • Detak jantung yang terasa cepat atau berdebar-debar
  • Tekanan dada
  • Pusing, sakit kepala ringan, dan pingsan.

Baca juga: Gagal Jantung

Tanda dan gejala cenderung memburuk kecuali diobati.

Diagnosis

Temui dokter segera jika mengalami satu atau lebih tanda atau gejala yang terkait dengan kardiomiopati.

Beberapa jenis kardiomiopati dapat diturunkan melalui keluarga.

Jika satu anggota memiliki kondisi tersebut, dokter mungkin menyarankan agar anggota keluarga lainnya diperiksa.

Jika dokter mencurigai seseorang menderita kardiomiopati, beberapa tes umumnya dilakukan untuk memastikan diagnosis, seperti:

  • Rontgen dada
  • Ekokardiogram
  • Elektrokardiogram (EKG)
  • Tes treadmill
  • Kateterisasi jantung
  • MRI jantung
  • CT-scan jantung
  • Tes atau skrining genetik

Perawatan

Bila memungkinkan, penyebab kardiomiopati dapat diobati.

Obat-obatan dan perubahan gaya hidup bisa digunakan untuk mengobati gejala gagal jantung, angina, dan irama jantung yang tidak normal.

Baca juga: 7 Gejala Awal Gagal Jantung yang Sering Diabaikan

Prosedur atau operasi juga dapat digunakan, termasuk:

  • Defibrillator
  • Alat pacu jantung
  • Operasi bypass arteri koroner (CABG) atau angioplasti 
  • Transplantasi jantung, dapat dicoba ketika semua perawatan lain gagal
  • Pompa jantung mekanis.

Komplikasi

Kardiomiopati dapat menyebabkan komplikasi serius, di antaranya:

  • Gagal jantung
  • Penggumpalan darah
  • Masalah katup jantung
  • Henti jantung dan kematian mendadak

Pencegahan

Seseorang dapat membantu mengurangi risiko kardiomiopati dan jenis penyakit jantung lainnya dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti:

  • Menghindari penggunaan alkohol atau kokain
  • Mengontrol tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes
  • Makan makanan yang sehat
  • Berolahraga secara teratur
  • Tidur yang cukup
  • Mengurangi stres.

Baca juga: Gagal Jantung di Usia Muda, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau