KOMPAS.com - Terdapat penyakit yang menyebabkan seseorang tidak dapat diam di tempat dan cenderung terus bergerak.
Kondisi ini merupakan gejala dari akathisia, yaitu sindrom neuropsikiatri atau gangguan pergerakan yang menimbulkan gerakan tidak terkendali.
Akathisia menyebabkan penderitanya merasa gelisah, sulut berdiam diri, dan melakukan gerakan seperti jalan di tempat atau menyilangkan kaki.
Baca juga: Sindrom Kaki Gelisah: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Pada sebagian besar kasus, akathisia merupakan efek samping dari obat yang digunakan untuk mengobati penyakit atau gangguan kesehatan lain.
Akathisia kerap muncul sebagai efek samping dari obat antipsikotik yang digunakan untuk mengobati gangguan skizofrenia atau gangguan mental lainnya.
Akathisia dibedakan ke dalam tiga jenis berbeda yang didasarkan pada lama terjadinya, yaitu:
Dilansir dari Healthline, gejala akathisia, di antaranya;
Baca juga: ADHD
Mengutip WebMD, tidak semua orang yang mengonsumsi obat antipsikotik mengalami akathisia.
Akan tetapi, sebagian besar pengguna antipsikotik mengalami gejala akathisia pada beberapa minggu pertama setelah memulai pengobatan.
Beberapa jenis obat antipsikotik yang dapat menyebabkan efek samping berupa akathisia, yaitu:
Selain itu, terdapat beberapa jenis obat lain juga dapat menyebabkan akathisia, seperti:
Hingga saat ini, masih tidak diketahui secara pasti mengapa efek samping ini terjadi.
Namun, kondisi ini diduga terjadi karena obat antipsikotik memblokir reseptor otak yang sensitif terhadap dopamine.
Dopamine merupakan zat kimia otak yang mengirimkan pesan untuk membantu mengontrol atau mengendalikan gerakan.
Baca juga: Punya Gejala Hampir Sama, Berikut Beda Bipolar dan ADHD
Menurut Healthline, terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko mengalami akathisia, yaitu:
Merangkum Medical News Today dan Verywell Mind, hanya dokter yang dapat mendiagnosis akathisia.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengamati pergerakan pasien, seperti sering melakukan perubahan posisi, tampak gelisah, atau mengetukkan kaki.
Selain itu, dokter akan memeriksa secara detail mengenai riwayat medis dan obat yang dikonsumsi pasien untuk menyingkirkan kondisi lain yang menyebabkan gejala serupa.
Dilansir dari WebMD, pada sebagian besar kasus akathisia, dokter akan mengganti obat atau menurunkan dosis obat untuk meredakan gejala akathisia.
Beberapa obat yang digunakan untuk meredakan gejala akathisia, meliputi:
Baca juga: Tak Hanya Anak-anak, Orang Dewasa Juga Bisa Alami ADHD
Merangkum WebMD dan Medical News Today, jika tidak diobati, akathisia dapat menimbulkan beberapa komplikasi berikut:
Mengutip WebMD, akathisia dapat dicegah dengan pemberian obat antipsikotik dalam dosis rendah dan menaikkan dosis secara bertahap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.