Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/11/2021, 13:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terdapat penyakit yang menyebabkan seseorang tidak dapat diam di tempat dan cenderung terus bergerak.

Kondisi ini merupakan gejala dari akathisia, yaitu sindrom neuropsikiatri atau gangguan pergerakan yang menimbulkan gerakan tidak terkendali.

Akathisia menyebabkan penderitanya merasa gelisah, sulut berdiam diri, dan melakukan gerakan seperti jalan di tempat atau menyilangkan kaki.

Baca juga: Sindrom Kaki Gelisah: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Pada sebagian besar kasus, akathisia merupakan efek samping dari obat yang digunakan untuk mengobati penyakit atau gangguan kesehatan lain.

Akathisia kerap muncul sebagai efek samping dari obat antipsikotik yang digunakan untuk mengobati gangguan skizofrenia atau gangguan mental lainnya.

Jenis

Akathisia dibedakan ke dalam tiga jenis berbeda yang didasarkan pada lama terjadinya, yaitu:

  1. Akathisia akut, terjadi segera setelah mengonsumsi obat antipsikotik dan gejalanya berlangsung selama kurang dari enam bulan
  2. Akathisia kronik, merupakan akathisia yang berlangsung lebih dari enam bulan
  3. Tardive akathisia, merupakan akathisia yang terus berlangsung meski tidak lagi mengonsumsi obat antipsikotik.

Gejala

Dilansir dari Healthline, gejala akathisia, di antaranya;

  • Mengayun-ayunkan tangan atau seluruh tubuh, baik saat berdiri mapupun duduk
  • Berulang kali mengetukkan kaki ke lantai
  • Memindahkan beban badan dari satu kaki ke kaki lainnya saat berdiri
  • Jalan di tempat
  • Mondar-mandir
  • Menyeret kaki sambil berjalan
  • Mengangkat lutut seolah-olah sedang berbaris
  • Menyilangkan atau mengayunkan satu kaki sambil duduk.

Baca juga: ADHD

Penyebab

Mengutip WebMD, tidak semua orang yang mengonsumsi obat antipsikotik mengalami akathisia.

Akan tetapi, sebagian besar pengguna antipsikotik mengalami gejala akathisia pada beberapa minggu pertama setelah memulai pengobatan.

Beberapa jenis obat antipsikotik yang dapat menyebabkan efek samping berupa akathisia, yaitu:

  • Klorpromazin
  • Droperidol
  • Fluphenazine
  • Haloperidol
  • Loxapine.

Selain itu, terdapat beberapa jenis obat lain juga dapat menyebabkan akathisia, seperti:

  • Obat pereda mual dan muntah
  • Obat antidepresan, seperti trisiklik dan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI)
  • Obat penurun tekanan darah golongan antagonis kalsium.

Hingga saat ini, masih tidak diketahui secara pasti mengapa efek samping ini terjadi.

Namun, kondisi ini diduga terjadi karena obat antipsikotik memblokir reseptor otak yang sensitif terhadap dopamine.

Dopamine merupakan zat kimia otak yang mengirimkan pesan untuk membantu mengontrol atau mengendalikan gerakan.

Baca juga: Punya Gejala Hampir Sama, Berikut Beda Bipolar dan ADHD

Faktor risiko

Menurut Healthline, terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko mengalami akathisia, yaitu:

  1. Menggunakan obat antipsikotik generasi lama, seperti haloperidol dan chlorpromazine dengan dosis yang tinggi
  2. Dokter meningkatkan dosis obat antipsikotik generasi lama secara tiba-tiba, tidak secara bertahap
  3. Merupakan orang dewasa dan lansia
  4. Menderita penyakit Parkinson, ensefalitis atau radang otak, dan cedera otak traumatik.

Diagnosis

Merangkum Medical News Today dan Verywell Mind, hanya dokter yang dapat mendiagnosis akathisia.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengamati pergerakan pasien, seperti sering melakukan perubahan posisi, tampak gelisah, atau mengetukkan kaki.

Selain itu, dokter akan memeriksa secara detail mengenai riwayat medis dan obat yang dikonsumsi pasien untuk menyingkirkan kondisi lain yang menyebabkan gejala serupa.

Perawatan

Dilansir dari WebMD, pada sebagian besar kasus akathisia, dokter akan mengganti obat atau menurunkan dosis obat untuk meredakan gejala akathisia.

Beberapa obat yang digunakan untuk meredakan gejala akathisia, meliputi:

Baca juga: Tak Hanya Anak-anak, Orang Dewasa Juga Bisa Alami ADHD

  • Beta-blocker, seperti propranolol
  • Obat penenang golongan benzodiazepine, hanya untuk penggunaan jangka pendek
  • Obat antikolinergik, untuk meredakan gejala gerakan berlebihan, seperti tremor
  • Obat antidepresan dosis rendah, seperti mirtazapine atau trazodone
  • Obat untuk penyakit Parkinson, seperti amantadine, dapat meningkatkan kadar dopamine pada otak sehingga dapat meredakan gejala akathisia
  • Pada sebagian kasus, vitamin B6 yang diberikan dalam dosis tinggi dapat meredakan gejala akathisia.

Komplikasi

Merangkum WebMD dan Medical News Today, jika tidak diobati, akathisia dapat menimbulkan beberapa komplikasi berikut:

  1. Menimbulkan stres, depresi, atau kecemasan berlebihan
  2. Keinginan bunuh diri atau melakukan kekerasan
  3. Gangguan perilaku
  4. Psikosis parah.

Pencegahan

Mengutip WebMD, akathisia dapat dicegah dengan pemberian obat antipsikotik dalam dosis rendah dan menaikkan dosis secara bertahap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau