KOMPAS.com - Hipokalemia berarti kadar kalium dalam darah lebih rendah dari yang seharusnya.
Kalium berperan dalam membantu saraf mengirim sinyal, membuat otot bergerak, dan memberi sel nutrisi.
Selain itu, kalium juga penting dalam sel-sel di hati dan menjaga tekanan darah agar tetap stabil.
Baca juga: 8 Gejala Hipokalemia (Kekurangan Kalium) yang Perlu Diwaspadai
Hipokalemia juga dapat disebut sebagai:
Tingkat normal kalium adalah 3,6 hingga 5,2 milimol per liter (mmol/L).
Hipokalemia ringan umumnya tidak menunjukkan gejala. Gejala biasanya muncul jika kadar kalium memang sangat rendah.
Jika mengalami gejala berikut, bisa jadi seseorang mengalami hipokalemia:
Kadar kalium dianggap rendah jika berada di bawah 3,6. Jika mencapai di bawah 2,5 mmol/L, kondisi ini bisa dibilang mengancam jiwa.
Gejala yang dapat timbul, yaitu:
Baca juga: Penyebab dan Tanda Kekurangan Kalium
Dalam kasus yang lebih parah, ritme jantung abnormal dapat terjadi.
Khususnya bagi penderita yang mengkonsumsi obat digitalis atau memiliki kondisi irama jantung tidak teratur, seperti:
Gejala lain dapat termasuk:
Kadar kalium rendah dapat disebabkan oleh berbagai hal.
Penyebab paling umum dari hipokalemia dapat berupa kehilangan kalium berlebihan dalam urin karena obat resep yang meningkatkan pembuangan air kecil.
Obat ini dikenal sebagai pil air atau diuretik, umumnya diresepkan untuk penderita tekanan darah tinggi atau penyakit jantung.
Selain itu, muntah, diare, atau keduanya juga dapat menyebabkan tubuh kehilangan kalium secara berlebihan dari saluran pencernaan.
Dalam kasus lain, tubuh dapat kekurangan kalium akibat tidak mendapatkan konsumsi kalium yang cukup dari makanan.
Baca juga: 7 Gejala Kekurangan Kalium yang Pantang Disepelekan
Penyebab lain hipokalemia dapat meliputi:
Diagnosis terhadap hipokalemia dapat dilakukan dengan bantuan tes darah.
Selain itu, dokter juga akan bertanya terkait riwayat kesehatan pribadi atau jika ada penyakit yang melibatkan muntah atau diare.
Tes lain yang mungkin dilakukan juga termasuk tes urine.
Dokter dapat mengetahui jika seseorang kehilangan banyak kalium dari urine melalui tes urine.
Apabila dokter menduga hipokalemia terjadi akibat tekanan darah, dokter mungkin akan melakukan elektrokardiogram (EKG).
Alat ini dapat merekam sinyal listrik jantung dan membantu dokter jika seseorang tersebut menderita aritmia.
Baca juga: 11 Penyebab Kekurangan Kalium
Seseorang penderita hipokalemia yang menunjukkan gejala akan membutuhkan rawat inap. Selain itu, dibutuhkan juga pemantauan jantung untuk memastikan irama jantung normal.
Beberapa langkah yang dilakukan untuk mengembalikan kadar kalium, meliputi:
Setelah pulang dari rumah sakit, dokter akan merekomendasikan diet kaya kalium. Penderita juga mungkin akan dianjurkan mengkonsumsi suplemen magnesium jika kehilangan bersamaan dengan kalium.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.