KOMPAS.com - Aorta adalah pembuluh darah utama dan terbesar dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk mengalirkan darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.
Di dalam aorta terdapat dinding tebal yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk aorta meski tekanan darah di dalamnya tinggi.
Ketika dinding aorta mengalami kerusakan atau gangguan maka dinding aorta akan melemah dan tidak dapat menahan tekanan darah di dalamnya.
Baca juga: Penyebab Aneurisma Aorta dan Gejalanya
Kondisi ini dapat menyebabkan aneurisma aorta, yaitu kondisi kesehatan di mana terjadi penggelembungan atau penonjolan abnormal pada dinding aorta.
Aneurisma aorta dapat terjadi di berbagai lokasi pada aorta, termasuk pada bagian perut. Kondisi ini disebut dengan aneurisma aorta abdominalis (AAA).
Aneurisma aorta abdominalis (AAA) merupakan kondisi di mana terjadi penonjolan abnormal pada aorta yang mengalir dari jantung ke organ dan jaringan di bagian bawah tubuh.
Kondisi ini merupakan kondisi serius karena dapat menyebabkan kerusakan pada daerah dinding aorta dan ukuran aorta dapat semakin besar dan pecah.
Pecahnya aorta akan menimbulkan perdarahan internal yang dapat membahayakan nyawa penderitanya, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Merangkum dari Mayo Clinic dan Family Doctor, aneurisma aorta abdominalis kerap terjadi tanpa menimbulkan gejala apa pun atau bersifat asimptomatik.
Selain itu, kondisi ini umumnya berkembang secara lambat dan dapat berlangsung selama bertahun-tahun.
Namun, ketika aneurisma aorta abdominalis semakin melebar atau bertambah besar, bahkan menyebabkan aorta robek atau pecah maka kondisi ini dapat menimbulkan gejala, seperti:
Baca juga: Aneurisma Aorta
Dirangkum dari Mayo Clinic dan DocDoc, hingga saat ini penyebab aneurisma aorta abdominalis masih belum diketahui secara pasti.
Meskipun demikian, terdapat beberapa kondisi yang diduga dapat menyebabkan aneurisma aorta abdominalis, yaitu:
Menurut Healthline, terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko menderita aneurisma aorta abdominalis, seperti:
Baca juga: 9 Gejala Aneurisma Otak dan Penyebabnya
Melansir dari Family Doctor, penyakit ini kerap kali ditemukan ketika seseorang melakukan pemeriksaan untuk kondisi medis yang lain.
Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk membantu memastikan diagnosis penyakit ini, meliputi:
Merupakan pemeriksaan dengan menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar bagian dari dalam perut penderita
Merupakan pemeriksaan dengan menggunakan gelombang sinar X untuk menghasilkan gambar aorta secara jelas.
Sebelum melakukan pemeriksaan ini, dokter akan menyuntikkan zat pewarna ke pembuluh darah agar hasil pencitraan menjadi lebih jelas.
Baca juga: Aneurisma Otak: Gejala dan Penyebabnya
Merupakan pemeriksaan dengan menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar dari organ tubuh.
Pemeriksaan ini menggunakan zat pewarna khusus dan bantuan sinar X atau foto rontgen untuk memeriksa bagian dalam pembuluh darah arteri.
Angiografi dapat membantu dokter menentukan tingkat keparahan penyakit dengan melihat seberapa banyak kerusakan atau penyumbatan pada pembuluh darah.
Mengutip Mayo Clinic, penanganan penyakit ini bertujuan untuk mencegah pecahnya dari aneurisma.
Metode penanganan akan disesuaikan dengan ukuran dari aneurisma aorta dan seberapa cepat pertumbuhannya.
Metode penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit ini, di antaranya:
Apabila aneurisma aorta abdominalis berukuran kecil tanpa menimbulkan gejala maka dokter biasanya akan merekomendasikan metode ini.
Selama pemantauan medis dokter akan melakukan pemeriksaan rutin dan pemeriksaan pencitraan, seperti ultrasonografi, setidaknya setiap enam bulan sekali.
Hal ini dilakukan untuk memastikan aneurisma tidak semakin membesar dan untuk mengatasi kondisi medis lain, seperti hipertensi, yang dapat memperparah aneurisma.
Baca juga: Aneurisma Berry
Prosedur operasi mungkin diperlukan jika ukuran aneurisma tergolong besar atau pertumbuhan aneurisma terjadi dengan cepat.
Selain itu, prosedur operasi juga dapat dilakukan apabila penderita mengalami gejala, seperti nyeri perut atau terjadi kebocoran pada aneurisma.
Jenis operasi yang dilakukan akan disesuaikan dengan ukuran dan lokasi aneurisma, usia, serta kondisi kesehatan penderita secara keseluruhan.
Pilihan operasi aneurisma aorta abdominalis, di antaranya:
Prosedur ini dilakukan dengan memasang kateter yang dimasukkan melalui pembuluh darah arteri di paha lalu diarahkan menuju lokasi aneurisma.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemasangan graft untuk memperkuat bagian dari dinding aorta yang melemah dan untuk mencegah aneurisma pecah.
Pada prosedur ini dokter akan melakukan pengangkatan bagian aorta yang rusak dan menggantinya dengan graft atau cangkok.
Dilansir dari Cedars-Sinai, terdapat beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat aneurisma aorta abdominalis, yaitu:
Baca juga: Aneurisma Otak
Menurut Medical News Today, aneurisma aorta abdominalis tidak dapat selalu dicegah karena penyakit ini dapat terjadi karena faktor genetik.
Namun, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya aneurisma aorta abdominalis, yaitu:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.