Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 09/03/2022, 18:39 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

dr. Aditomo Widarso, SpB-KBD
Divalidasi oleh:
dr. Aditomo Widarso, SpB-KBD

Dokter Spesialis Bedah Konsultan Bedah Digestif Mayapada Hospital Jakarta Selatan. www.mayapadahospital.com

KOMPAS.com - Kanker rektum adalah penyakit saat terdapat sel-sel kanker yang berkembang di rektum.

Rektum sendiri adalah bagian paling akhir dari usus besar. Bagian sempit ini mengarah ke anus sebagai saluran sisa makanan.

Kanker rektum dapat disembuhkan, terutama jika terdeteksi dini.

Baca juga: Apa itu Kanker Rektum?

Penyebab

Mengutip Mayo Clinic, kanker rektum dimulai ketika sel-sel sehat di rektum mengembangkan perubahan dalam DNA.

Perubahan tersebut memberitahu sel-sel untuk tumbuh tak terkendali dan terus hidup setelah sel-sel sehat yang akan mati.

Seiring waktu, sel-sel kanker dapat tumbuh untuk menyerang dan menghancurkan jaringan sehat di dekatnya.

Selain itu, sel-sel kanker juga dapat pecah dan menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Namun, pada dasarnya penyebab mutasi yang mengakibatkan kanker belum dapat dijelaskan dengan pasti.

Faktor risiko

Berikut faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker rektum, antara lain:

  • Usia lanjut atau berusia di atas 50 tahun
  • Riwayat kanker
  • Penyakit radang usus
  • Sindrom bawaan atau genetik yang diturunkan dari generasi ke generasi
  • Riwayat keluarga dengan kanker kolorektal
  • Makan diet rendah sayuran dan tinggi daging merah
  • Terlalu sedikit berolahraga
  • Diabetes
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Merokok
  • Minum alkohol, terutama jika secara teratur
  • Riwayat terapi radiasi untuk kanker.

Baca juga: 13 Penyebab Kanker Usus Besar yang Perlu Diwaspadai

Gejala

Berdasarkan Cleveland Clinic, gejala kanker rektum meliputi:

  • Diare, sembelit atau lebih sering buang air besar
  • Terdapat darah dalam tinja
  • Perasaan bahwa kandung kemih tidak kosong sepenuhnya
  • Sakit perut
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Kelemahan atau kelelahan.

Segera hubungi dokter Anda jika mengalami gejala di atas yang berkelanjutan atau persisten.

Diagnosis

Menurut Cleveland Clinic, diagnosis kanker rektum dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Kolonoskopi, memeriksa bagian dalam usus besar dan rektum
  • Biopsi, untuk menganalisis jaringan yang mencurigakan
  • CT scan dan MRI untuk melihat tulang, organ, dan jaringan Anda secara mendetail
  • Pemindaian PET (Positron Emission Tomography).

Perawatan

Berdasarkan Cleveland Clinic, pilihan perawatan kanker rektum meliputi:

  • Operasi untuk mengangkat sel kanker
  • Kemoterapi, mengecilkan tumor atau membunuh sel kanker yang tersisa
  • Terapi radiasi, membunuh sel kanker atau mencegahnya tumbuh dan membelah
  • Imunoterapi, menggunakan obat-obatan untuk meningkatkan sistem kekebalan dan mengajari tubuh cara menyerang sel kanker
  • Terapi obat untuk mengatasi kelainan spesifik pada sel kanker.

Baca juga: Waspadai, Anemia Bisa Jadi Gejala Awal Kanker Usus Besar

Pencegahan

Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker rektum, yaitu:

  • Bicaralah dengan dokter Anda tentang skrining kanker
  • Rutin berolahraga
  • Makan berbagai buah-buahan, sayuran dan biji-bijian
  • Pertahankan berat badan yang sehat
  • Berhenti merokok
  • Minum alkohol secukupnya atau tidak sama sekali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com