Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2022, 09:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit celiac adalah reaksi kekebalan tubuh terhadap gluten atau protein yang ditemukan dalam gandum dan produk lainnya.

Reaksi tersebut dapat merusak lapisan usus kecil Anda dan mencegahnya menyerap beberapa nutrisi.

Baca juga: 9 Gejala Penyakit Celiac yang Perlu Diwaspadai

Penyebab

Pada dasarnya, penyebab pasti dari penyakit celiac belum dapat dipastikan.

Namun, melansir Mayo Clinic, penyakit celiac dapat terjadi akibat beberapa faktor sebagai berikut:

  • Genetik
  • Infeksi gastrointestinal
  • Bakteri usus.

Selain itu, terkadang penyakit celiac dapat menjadi aktif setelah operasi, kehamilan, persalinan, infeksi virus atau stres emosional yang parah.

Faktor risiko

Penyakit celiac cenderung lebih umum terjadi pada orang yang memiliki faktor risiko sebagai berikut:

  • Riwayat keluarga dengan penyakit celiac atau dermatitis herpetiformis
  • Diabetes tipe 1
  • Sindrom Down atau Turner
  • Penyakit tiroid autoimun
  • Kolitis mikroskopis
  • Penyakit Addison.

Gejala

Melansir Healthline, gejala penyakit celiac biasanya melibatkan usus dan sistem pencernaan, tetapi juga dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya.

Baca juga: 3 Penyebab Penyakit Celiac yang Perlu Diwaspadai

Gejala dapat bervariasi pada setiap orang tergantung pada berbagai faktor, termasuk:

  • Durasi waktu seseorang disusui saat bayi
  • Usia Anda saat mulai mengonsumsi gluten
  • Jumlah gluten yang dikonsumsi
  • Tingkat keparahan kerusakan usus.

Berikut gejala penyakit celiac yang perlu Anda ketahui, antara lain:

Gejala pada anak-anak

  • Kelelahan
  • Mudah tersinggung
  • Penurunan berat badan
  • Muntah
  • Perut kembung
  • Sakit perut
  • Diare atau konstipasi yang persisten
  • Tinja pucat, berlemak, atau berbau busuk.

Gejala pada orang dewasa

  • Masalah pencernaan
  • Anemia defisiensi besi
  • Nyeri sendi dan kekakuan
  • Tulang lemah dan rapuh
  • Kelelahan
  • Kejang
  • Masalah kulit
  • Mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki
  • Perubahan warna gigi
  • Luka pucat di dalam mulut
  • Haid tidak teratur
  • Infertilitas dan keguguran.

Baca juga: Intoleransi Gluten

Diagnosis

Berdasarkan Mayo Clinic, diagnosis penyakit celiac dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Tes serologi, mencari antibodi dalam darah
  • Tes genetik, mendeteksi antigen leukosit yang dapat digunakan untuk menyingkirkan penyakit celiac
  • Endoskopi, memeriksa tenggorokan hingga usus kecil
  • Biopsi jaringan kecil usus kecil untuk menganalisis kerusakan pada vili
  • Endoskopi kapsul, mengambil gambar usus kecil secara keseluruhan
  • Biopsi kulit jika dokter mencurigai Anda menderita dermatitis herpetiformis.

Komplikasi 

Berdasarkan Mayo Clinic, penyakit celiac yang tidak segera menerima perawatan dapat menyebabkan komplikasi sebagai berikut:

  • Malnutrisi yang dapat menyebabkan anemia, penurunan berat badan, atau pertumbuhan anak yang lambat
  • Kelemahan tulang
  • Infertilitas dan keguguran
  • Intoleransi laktosa yang menyebabkan sakit perut dan diare setelah makan atau minum produk susu yang mengandung laktosa
  • Kanker
  • Masalah sistem saraf.

Perawatan

Menurut Healthine, perawatan satu-satunya untuk mengobati penyakit celiac adalah dengan menghilangkan gluten secara permanen dari diet makanan Anda.

Baca juga: 3 Jenis Penyakit akibat Konsumsi Gluten

Oleh karena itu, dokter akan membantu Anda dengan cara berikut:

  • Pengajaran cara menghindari gluten saat mengikuti program diet bergizi dan sehat
  • Pemberian petunjuk tentang cara membaca label produk sehingga Anda dapat mengidentifikasi bahan yang mengandung gluten

Selain itu, dokter juga akan merekomendasikan suntikan atau suplemen folat, zat besi, atau vitamin jika Anda mengalami anemia atau kekurangan nutrisi yang parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com