KOMPAS.com - Oklusi arteri retina (stroke mata) adalah kondisi saat penglihatan menghilang tanpa rasa sakit.
Stroke okular dapat disebabkan oleh emboli arteri retina, meskipun emboli dapat menjalar ke cabang distal arteri retina dan menyebabkan sebagian lapang pandang hilang.
Oklusi arteri retina merupakan keadaan darurat oftalmologis. Keterlambatan penanganan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.
Baca juga: 2 Hal Penyebab Penglihatan Berkurang saat Usia Bertambah
Tanda utama stroke mata adalah perubahan penglihatan secara tiba-tiba. Kondisi ini hampir selalu terjadi hanya pada satu mata dan tidak ada rasa sakit.
Gejala dapat berupa:
Jenis stroke mata paling umum disebut oklusi arteri retina sentral. Kondisi ini dapat meninggalkan penderitanya dengan sedikit penglihatan.
Penderitanya mungkin masih dapat melihat gerakan tangan, tapi tidak lebih.
Jarang, penglihatan akan kembali denga sendirinya.
Apabila terdapat penyumbatan yang lebih ringan di arteri yang lebih kecil, penglihatan dapat kembali normal sekitar 80 persen.
Oklusi arteri retina disebabkan oleh adanya penyumbatan di arteri retina. Penyumbatan seringkali berasal dari bekuan darah atau kolesterol di pembuluh darah.
Faktor risiko dapat meliputi penuaan dan tekanan darah tinggi. Selain itu, diabetes juga dapat meningkatkan risiko.
Beberapa faktor risiko lain, yaitu:
Baca juga: 10 Penyebab Penglihatan Kabur pada Pagi Hari
Diagnosis akan dilakukan saat pasien mengalami kehilangan penglihatan akut, tidak nyeri, dan parah.
Gangguan kemudian akan dikonfirmasi dengan uji funduskopi.
Angiografi fluorescein biasanya dilakukan dan menunjukkan tidak adanya perfusi pada arteri yang terkena.
Beberapa tes lain yang dapat dilakukan, yaitu:
Baca juga: Bagaimana Darah Tinggi Bisa Menyebabkan Gangguan Penglihatan?
Dibutuhkan penanganan cepat untuk orang dengan oklusi arteri retina.
Untuk menghindari cedera berkepanjangan, dokter akan membersihkan penyumbatan arteri sentral dan memulihkan aliran darah dalam waktu 90-100 menit.
Namun, setelah empat jam, penyumbatan dapat merusak penglihatan secara permanen.
Beberapa upaya lain yang dapat dilakukan:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.