Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi Mayapada Hospital Tangerang www.mayapadahospital.com
KOMPAS.com - Refluks asam lambung adalah kondisi umum yang mengakibatkan rasa sakit membakar, yang dikenal sebagai mulas, di daerah dada bagian bawah. Hal ini terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan.
Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) didiagnosis pada seseorang apabila refluks asam lambung terjadi lebih dari dua kali seminggu. Dengan kata lain, GERD adalah refluks asam lambung berulang dan menjadi lebih parah.
Salah satu gejala khas GERD yaitu dengan naiknya asam lambung dan dirasakan adanya rasa panas atau terbakar di dada yang dikenal sebagai heartburn, atau pirosis.
Baca juga: Beda Refluks Asam Lambung, Heartburn, dan GERD
Salah satu penyebab penyakit asam lambung naik adalah kelainan klep kerongkongan (sfingter) yang disebut hernia hiatus.
Hal ini terjadi ketika sfingter kerongkongan bagian bawah dan otot yang memisahkan perut dari dada yang kita kenal sebagai diafragma menjadi kendor.
Pada umumnya, diafragma berfungsi mencegah naiknya asam lambung kerongkongan, tetapi jika seseorang memiliki hernia hiatus, asam dapat naik dengan mudah ke kerongkongan dan menyebabkan gejala penyakit refluks asam.
Gejala utama refluks asam lambung meliputi:
Gejala yang mungkin muncul seperti:
Gejala mungkin akan mungkin akan lebih buruk setelah makan, saat berbaring dan saat membungkuk.
Baca juga: 6 Gejala Asam Lambung Naik, Tak Hanya Mual dan Sakit Perut
Refluks asam dan nyeri ulu hati sering terjadi dan relatif mudah didiagnosis, namun dapat keliru dengan keluhan dada lainnya seperti:
GERD sering didiagnosis hanya dengan tidak menemukan perbaikan gejala heartburn sebagai respons terhadap perubahan gaya hidup dan obat refluks asam lambung.
Ahli gastroenterologi dapat melakukan pemeriksaan berikut:
Dokter mungkin menyarankan untuk melakukan perubahan gaya hidup dan minum obat untuk mengatasi gejala gastroesophageal reflux (GER) atau penyakit gastroesophageal reflux (GERD).
Dalam beberapa kasus, dokter juga merekomendasikan operasi jika keluhan makin memberat, tidak ada respons dengan obat-obatan, dan sudah terjadi komplikasi berat dari GERD.
Baca juga: 10 Kebiasaan Pemicu Penyakit Asam Lambung yang Perlu Dihentikan
Terkadang refluks asam disebabkan atau diperburuk oleh:
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Asam Lambung Naik setelah Covid-19 dan Penyebabnya
Tanpa pengobatan, GERD dapat menyebabkan komplikasi serius dalam jangka panjang, termasuk peningkatan risiko kanker kerongkongan.
Paparan asam lambung yang terus-menerus dapat merusak kerongkongan, yang dapat menyebabkan:
Baik esofagitis dan kerongkongan Barrett dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih tinggi.
Perubahan gaya hidup sederhana dapat membantu mencegah atau mengurangi naiknya asam lambung.
Baca juga: 4 Pertolongan Pertama Saat Asam Lambung Naik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.