KOMPAS.com - Beberapa kebiasaan dan kondisi medis tertentu disadari maupun tidak dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah arteri.
Penumpukan plak di pembuluh darah arteri ini disebut sebagai aterosklerosis.
Aterosklerosis ini berpotensi berbahaya karena arteri berfungsi untuk mengantarkan darah dan oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.
Baca juga: Kenali Tanda-tanda Penumpukan Plak dalam Pembuluh Darah
Mengutip NHS, jika arteri tersumbat oleh penumpukan plak, sirkulasi darah menjadi tidak lancar dan arteri dapat mengeras serta menyempit.
Plak adalah zat lengket yang terbuat dari lemak, kolesterol, kalsium dan zat lainnya.
Akibatnya beberapa masalah kesehatan serius dapat terjadi, seperti:
Baca juga: 6 Cara Mencegah Penumpukan Plak Gigi yang Bisa Sebabkan Gigi Berlubang
Berikut penumpukan plak dapat terjadi karena beberapa faktor risiko yang perlu Anda ketahui:
Mengutip WebMD, kadar kolesterol tinggi yang "jahat" (LDL) merupakan penyebab utama pembentukan plak yang menumpuk di arteri.
Kolesterol baik (HDL) sebenarnya dapat menghilangkan beberapa kolesterol jahat dengan membawanya ke hati untuk dihilangkan.
Sehingga, penumpukan plak di arteri dapat dicegah atau dikurangi.
Tekanan darah tinggi diukur di tingkat 140/90 mmHg dari waktu ke waktu.
Mengutip WebMD, memiliki tekanan darah tinggi meningkatkan penumpukan plak di arteri.
Selain itu, mempercepat pengerasan arteri yang tersumbat.
Baca juga: 10 Makanan Penyebab Kolesterol Tinggi yang Harus Diwaspadai
Mengutip Verywell Heatlh, pembuluh darah tidak hanya menyempit akibat merokok, tetapi merokok juga dapat meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah yang menjadi penyebab utama.
Mengutip WebMD, asap rokok tampaknya meningkatkan laju aterosklerosis di arteri jantung, kaki, dan aorta (arteri terbesar di tubuh).