Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2022, 11:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit arteri perifer atau peripheral arterial disease (PAD) adalah penyempitan arteri perifer yang membawa darah dari jantung ke bagian lain di tubuh.

Jenis paling umum dari kondisi ini adalah PAD ekstremitas bawah, saat aliran darah berkurang ke tungkai dan kaki.

Baik PAD maupun penyakit arteri koroner disebabkan oleh aterosklerosis, penumpukan plak lemak di arteri yang menyempit dan menyumbat ke seluruh tubuh, termasuk di jantung, otak, lengan, kaki, panggul, dan ginjal,

Baca juga: Arteriosklerosis

Gejala

Terdapat banyak kasus ketika orang dengan penyakit arteri perifer hanya menunjukkan gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali. Beberapa lainnya mengalami nyeri kaki saat berjalan (klaudikasio).

Gejala klaudikasio termasuk nyeri otot, kram di kaki atau lengan yang dipicu oleh aktivitas seperti berjalan. Namun, rasa sakit dapat menghilang setelah beberapa menit beristirahat.

Lokasi rasa sakit juga tergantung pada lokasi arteri yang tersumbat atau menyempit.

Betis adalah lokasi paling umum yang terasa sakit.

Tingkat keparahan klaudikasio beragam. Mulai dari ketidaknyamanan ringan hingga nyeri yang melemahkan.

Klaudikasio yang parah dapat membuat seseorang sulit berjalan atau melakukan jenis aktivitas fisik lainnya.

Tanda dan gejala penyakit arteri perifer, meliputi:

  • kram yang menyakitkan di salah satu atau kedua otot pinggul, paha, atau betis setelah aktivitas tertentu, seperti berjalan atau menaiki tangga
  • mati rasa atau kelemahan kaki
  • rasa dingin di kaki bagian bawah,khususnya dibandingkan dengan sisi yang lain
  • luka di jari kaki, punggung kaki, atau tungkai yang tidak kunjung sembuh
  • perubahan warna kaki
  • rambut rontok atau pertumbuhan rambut lebih lambat di kaki
  • pertumbuhan kuku kaki lebih lambat
  • kulit mengilap di kaki
  • tidak ada denyut nadi atau nadi lemah di kaki
  • disfungsi ereksi pada pria
  • nyeri saat menggunakan lengan, seperti saat menulis, makan, dan sebagainya.

Baca juga: 3 Gejala Penyakit Arteri Koroner yang Perlu Diwaspadai

Jika penyakit arteri perifer berkembang, rasa sakit dapat terjadi saat beristirahat atau berbaring.

Rasa sakit akan cukup intens hingga mengganggu tidur dan kegiatan lainnya.

Menggantungkan kaki di tepi ranjang atau berjalan di sekitar kamar dapat meredakan rasa sakit untuk sementara.

Penyebab

Penyebab umum dari penyakit arteri perifer adalah penyumbatan di arteri, pembuluh yang membawa darah dari jantung.

Kondisi ini disebut aterosklerosis. Hal ini terjadi saat berbagai hal dalam aliran darah seperti lemak dan kolesterol membentuk plak yang menumpuk di arteri.

Sebagian besar plak terdiri dari lemak dan memiliki karakteristik seperti lilin di awal.

Gumpalan tersebut terbentuk dalam waktu yang lama, hingga tidak akan ada yang tahu kapan bisa terbentuk.

Seiring berjalannya waktu, penumpukan plak akan membuat arteri lebih keras dan sempit.

Ibarat pipa tua di sebuah rumah, saat ada kotoran di pipa air akan mengalir perlahan karena pipanya yang tersumbat.

Sama halnya dengan plak dalam arteri, aliran darah akan melambat dan tubuh tidak mendapatkan oksigen dengan semestinya.

Alasan mengapa plak menumpuk belum diketahui belum pasti.

Baca juga: Malformasi Arteri Vena (AVM)

Adapun beberapa faktor risiko dari penyakit arteri perifer, yaitu:

  • merokok
  • diabetes
  • obesitas (indeks massa tubuh di atas 30)
  • tekanan darah tinggi
  • kolesterol tinggi
  • bertambahnya usia, khususnya di rentang 50 hingga 65 tahun
  • riwayat keluarga dengan penyakit arteri perifer, penyakit jantung, atau stroke
  • tingkat homosistein yang tinggi, asam amino yang membantu tubuh membuat protein dan membangun serta memelihara jaringan.

Orang yang merokok atau menderita diabetes memiliki risiko terbesar terkena penyakit arteri perifer karena berkurangnya aliran darah.

Diagnosis

Terdapat beberapa cara untuk mendiagnosis penyakit arteri perifer.

Jika terdapat dugaan seseorang menderita penyakit ini, dokter akan memeriksa kaki terlebih dahulu.

Beberapa tes yang mungkin dilakukan adalah sebagai berikut.

  • Indeks pergelangan kaki brakial: tes paling umum untuk PAD yang membandingkan tekanan darah di pergelangan kaki dan tekanan darah di lengan
  • Pemindaian ultrasound, angiografi, dan tes darah: kemungkinan direkomendasikan untuk memeriksa kadar kolesterol, homosistein, dan protein C-reaktif
  • Pencitraan Doppler dan ultrasound (duplex): metode non-invasif yang memvisualisasikan arteri dengan gelombang suara dan mengukur aliran darah di arteri untuk menunjukkan adanya penyumbatan
  • CT scan: tes non-invasif lain yang dapat membentuk gambaran arteri perut, panggul, dan kaki pasien dengan rinci. Berguna untuk pasien dengan alat pacu jantung atau stent.
  • MRA: menunjukkan informasi yang serupa dengan CT SCAN, tapi tanpa memerlukan sinar X.
  • Angiografi: biasanya dicadangkan untuk digunakan bersama dengan prosedur perawatan vaskular. Selama angiogram, agen kontras disuntikkan ke dalam arteri dan sinar X digunakan untuk menunjukkan penyumbatan.

Baca juga: Gejala dan Penyebab Neuropati Perifer yang Perlu Diwaspadai

Penyakit arteri perifer yang tidak terdiagnosis atau tidak diobati bisa berbahaya.

Kondisi ini dapat menyebabkan gejala yang menyakitkan, kehilangan kaki, peningkatan risiko penyakit arteri koroner, dan aterosklerosis karotid (penyempitan arteri yang memasok darah ke otak).

Perawatan

Pengobatan untuk penyakit arteri perifer memiliki dua tujuan utama;

  • mengelola gejala, seperti nyeri kaki sehingga penderita tetap dapat melanjutkan aktivitas fisik
  • menghentikan perkembangan aterosklerosis di seluruh tubuh untuk mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.

Tujuan ini dapat dicapai dengan melakukan perubahan gaya hidup, terutama di awal perkembangan penyakit.

Jika penderita merupakan seorang perokok, berhenti adalah satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko komplkasi.

Selain itu, hal yang dapat dilakukan:

  • berjalan atau berolahraga secara teratur
  • obat-obatan untuk mencegah pembekuan darah, menurunkan tekanan darah, dan tingkat kolesterol, serta pengontrol rasa sakit dan gejala lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com