KOMPAS.com - Mata juling atau strabismus merupakan suatu kondisi ketika mata tidak sejajar dan melihat ke arah yang berbeda. Sehingga, setiap mata akan fokus pada objek yang berbeda.
Mata juling dapat disebabkan berbagai masalah kesehatan yang umumnya lebih sering terjadi pada anak-anak, walaupun tidak menutup kemungkinan kondisi ini dapat terjadi pada usia dewasa.
Baca juga: Mata Juling: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Mata juling dapat dibedakan menjadi beberapa jenis atau tipe, yaitu:
Melansir Cleveland Clinic, mata juling umumnya disebabkan oleh kelainan kontrol gerakan mata atau gangguan pada otot mata.
Namun, terdapat beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan mata juling, di antaranya:
Baca juga: 6 Cara Mudah Jaga Kesehatan Mata
Mata juling sering terjadi pada anak-anak. Namun, seringkali penyebab yang mendasarinya tidak diketahui.
Berkaitan dengan penyebabnya, menurut Healthline, terdapat faktor-faktor yang meningkatkan risiko Anda mengalami mata juling, seperti:
Mata juling dapat disertai dengan gejala lain tergantung dengan penyebab yang mendasarinya.
Namun, selain memiliki mata yang tidak sejajar, menurut Healthline, terdapat gejala umum dari mata juling yang perlu Anda ketahui, yaitu:
Gejala di atas kemungkinan akan konstan atau hanya muncul saat Anda merasa lelah dan tidak enak badan.
Baca juga: 7 Makanan yang Dapat Meningkatkan Kesehatan Mata
Segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami mata juling disertai dengan gejala di atas untuk mendapatkan perawatan yang paling tepat.
Melansir Cleveland Clinic, terdapat tes dan prosedur yang dapat digunakan untuk melakukan diagnosis dan menentukan penyebab mata juling, antara lain:
Rencana perawatan yang direkomendasikan untuk mata juling akan tergantung pada tingkat keparahan dan penyebab yang mendasari kondisi Anda.
Berdasarkan Cleveland Clinic, berikut jenis-jenis perawatan terhadap mata juling, yaitu:
Baca juga: Konsumsi Suplemen Baik Untuk Kesehatan Mata, Benarkah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.