Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Mayapada Hospital Jakarta Selatan. www.mayapadahospital.com
KOMPAS.com - Serangan jantung terjadi saat aliran darah menuju jantung tersumbat.
Penyumbatan dapat disebabkan oleh penumpukan lemak, kolesterol, atau zat lain yang membentuk plak di arteri yang mengarah pada jantung (arteri koroner).
Plak dapat pecah dan membentuk gumpalan yang menghalangi aliran darah. Aliran darah yang terputus dapat merusak atau menghancurkan bagian dari otot jantung.
Baca juga: Bagaimana Serangan Jantung yang Bisa Sebabkan Kematian?
Serangan jantung merupakan keadaan darurat medis yang harus segera ditangani.
Beberapa tanda yang dirasakan seseorang sebelum serangan jantung, umumnya:
Penting untuk diketahui bahwa tidak semua orang mengalami nyeri dada parah, khususnya pada wanita.
Rasa sakit yang tergolong ringan seringkali disalahartikan sebagai gangguan pencernaan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui jika seseorang mengalami serangan jantung adalah dengan mengetahui kombinasi dari gejala yang timbul.
Terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan serangan jantung.
Penyebab paling umum adalah penumpukan plak di arteri (aterosklerosis) yang mencegah masuknya darah ke otot jantung, disebut juga sebagai penyakit jantung koroner (PJK).
Baca juga: Serangan Jantung Bisa Terjadi Saat Tidur, Kenali 4 Gejalanya
Selain itu, serangan jantung juga bisa disebabkan oleh penggumpalan atau robeknya pembuluh darah.
Faktor yang meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung, meliputi:
Untuk mengkonfirmasi jika seseorang memiliki serangan jantung, dokter akan melakukan beberapa tes di bawah ini:
Baca juga: Penyebab Serangan Jantung Mendadak di Usia Muda
Beberapa komplikasi yang dapat diakibatkan oleh serangan jantung, meliputi:
Ketika mendapati seseorang terkena serangan jantung, hal pertama yang perlu dilakukan adalah membawa ke pusat layanan medis.
Dalam penanganan darurat, pasien akan mendapatkan obat untuk mencegah pembekuan darah lebih lanjut di jantung.
Terapi obat juga bertujuan untuk:
Obat harus didapatkan sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan jantung lebih lanjut.
Saat dalam perjalanan ke rumah sakit, pasien juga dapat mengunyah dan menelan tablet aspirin (idealnya 300 mg) selama tidak memiliki alergi terhadap aspirin.
Aspirin dapat membantu mengencerkan darah dan meningkatkan aliran darah ke jantung.
Baca juga: 4 Gejala Awal Serangan Jantung yang Harus Diwaspadai
Selain terapi obat, operasi juga dapat membantu memperbaiki saluran jantung yang tersumbat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.