KOMPAS.com - Anemia sel sabit merupakan kelainan sel darah merah yang diwariskan dan terjadi ketika tidak ada cukup sel darah merah sehat untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Pada anemia sel sabit, sel darah merah berbentuk seperti sabit yang kaku dan lengket.
Sehingga, sel dapat tersangkut di pembuluh darah kecil yang dapat memperlambat atau menghalangi aliran darah dan oksigen ke bagian-bagian tubuh.
Baca juga: Anemia
Mengutip Healthline, anemia sel sabit merupakan penyakit yang diwariskan orang tua ke anak melalui gen hemoglobin abnormal.
Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi pada gen yang menyebabkan hemoglobin menjadi tidak normal yang membentuk sel darah merah menjadi kaku, lengket dan tidak berbentuk.
Mengutip Healthline, gejala kondisi ini umumnya muncul pada usia muda dan bervariasi tergantung dengan tingkat keparahannya.
Beberapa gejala anemia sel sabit yang mungkin muncul, di antaranya:
Segera temui dokter jika Anda mengalami gejala di atas untuk pemeriksaan dan penanganan yang lebih lanjut.
Baca juga: Hubungan Anemia dan Gagal Jantung yang Penting Diketahui
Dilansir dari Mayo Clinic, anemia sel sabit dapat menyebabkan komplikasi lainnya termasuk:
Berdasarkan Mayo Clinic, berikut jenis-jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis anemia sel sabit.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Ini 5 Bahaya Anemia
Berikut perawatan yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi anemia sel sabit menurut Healthline, yaitu:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.