KOMPAS.com - Episkleritis adalah gangguan inflamasi akut pada episklera, yakni jaringan tipis antara konjungtiva dan sklera putih.
Episklera menampung jaringan tipis pembuluh darah.
Meskipun sebagian besar kasus kondisi ini hilang dengan sendirinya, tapi jika dibiarkan cukup lama, episkleritis dapat lebih berbahaya dari kelihatannya.
Baca juga: 6 Cara Mudah Jaga Kesehatan Mata
Episkleritis adalah kondisi umum. Dalam kebanyakan kasus, penyebabnya seringkali tidak diketahui.
Tetapi, episkleritis dapat berkaitan penyakit tertentu, seperti:
Gejala utama episkleritis adalah kemerahan pada biasanya satu atau kadang-kadang kedua mata.
Adapun gejala lain yang bisa terjadi antara lain:
Untuk mendiagnosis episkleritis, dokter mata akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
Pada kasus tertentu, dokter akan melakukan uji slip lamp.
Baca juga: 7 Makanan yang Dapat Meningkatkan Kesehatan Mata
Hubungi penyedia layanan kesehatan jika memiliki gejala episkleritis yang berlangsung lebih dari dua minggu.
Periksa juga jika rasa sakit semakin parah atau memiliki masalah dengan penglihatan.
Episkleritis sering hilang dengan sendirinya.
Meski begitu, ada beberapa perawatan yang bisa mempercepat penyembuhan, di antaranya:
Selain itu, ada beberapa tips perawatan lain yang dapat dilakukan seperti:
Dalam beberapa kasus, kondisi epsikleritis dapat kembali.
Pada kondisi yang jarang terjadi, iritasi dan peradangan pada bagian putih mata dapat terjadi, yang disebut dengan skleritis.
Skleritis sendiri dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat hingga kehilangan penglihatan.
Baca juga: Benarkah Mata Merah Bisa Jadi Gejala Covid-19?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.