Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2021, 13:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aterosklerosis adalah pengerasan dan penyempitan pembuluh darah arteri. Pengerasan disebabkan oleh penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain pada arteri.

Penumpukan ini disebut dengan plak. Plak dapat menyebabkan jalur arteri menyempit dan menghalangi aliran darah.

Plak dapat pecah dan menyebabkan pembekuan darah.

Baca juga: 7 Penyebab Plak Bisa Terbentuk di Pembuluh Darah

Arterosklerosis ini juga umum disebut sebagai arteriosklerosis. Perbedaannya, aterosklerosis merupakan tipe spesifik dari arteriosklerosis.

Gejala

Jika dinding arteri menebal dan menegang secara bertahap, tidak ditemukan gejala arteriosklerosis.

Penting untuk melakukan pemeriksaaan rutin karena aterosklerosis dapat memicu serangan jantung atau stroke jika telah berkembang menjadi arteriosklerosis.

Gejalanya adalah sebagai berikut:

  • aterosklerosis pada arteri jantung: nyeri dada atau merasa tertekan (angina)
  • aterosklerosis pada arteri yang mengarah ke otak: tangan atau kaki terasal lemah kesulitan berbicara atau berbicara cadel, kehilangan penglihatan di satu atau kedua mata, otot wajah terkulai. Kondisi ini menunjukkan terjadinya serangan iskemik transien (TIA) atau stroke mini dan harus segera ditangani
  • aterosklerosis pada arteri lengan atau kaki: nyeri kaki saat berjalan (klaudikasio) atau penurunan tekanan darah pada anggota tubuh yang terpengaruh
  • aterosklerosis pada arteri yang mengarah ke ginjal: tekanan darah tinggi atau mengalami gagal ginjal.

Penyebab

Aterosklerosis merupakan penyakit progresif yang dapat berawal sejak masa kanak-kanak.

Kondisi ini dapat bermula dengan kerusakan atau cedera pada lapisan dalam arteri.

Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh:

Baca juga: Gangguan Pembuluh Darah Juga Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi

  • tekanan darah tinggi
  • kolesterol tinggi
  • trigliserida tinggi
  • merokok atau produk tembakau lainnya
  • resistensi insulin, obesitas, atau diabetes
  • peradangan akibat penyebab yang tidak diketahui, atau dari penyakit seperti radang sendi, lupus, psoriasis, atau penyakit radang usus.

Diagnosis

Selain bertanya gejala yang timbul, riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, serta melakukan pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan melakukan tes berikut.

  • Tes darah: untuk memeriksa kadar gula darah dan kolesterol. Kadar gula darah dan kolesterol tinggi meningkatkan risiko aterosklerosis.
  • Elektrokardiogram (EKG): untuk merekam sinyal listrik pada jantung
  • Ekokardiogram (ECG): Penggunaan gelombang suara untuk menunjukkan seberapa baik darah bergerak ketika jantung berdetak dan melalui arteri.
  • USG Doppler: digunakan untuk mengukur tekanan darah di berbagai titik sepanjang lengan dan kaki untuk menentukan tingkat penyumbatan dan kecepatan aliran darah pada arteri
  • Indeks pergelangan kaki-brakialis (ABI): untuk mengetahui jika ada aterosklerosis di arteri kaki. Dokter akan membandingkan tekanan darah di pergelangan kaki dan lengan. Perbedaan abnormal dapat menunjukkan adanya penyakit pembuluh darah perifer yang umumnya disebabkan oleh aterosklerosis.
  • Katerisasi jantung dan angiogram: pemasukan tabung tipis fleksibel yang disebut kateter melalui pembuluh darah ke jantung dengan penggunaan pewarna. Prosedur ini dapat memperlihatkan area penyumbatan melalui sinar X.
  • Pemindaian kalsium koroner: pemanfaatan CT untuk menampilkan gambar jantung pasien secara mendetail. Tes ini dapat menunjukkan deposit kalsium pada dinding arteri. Semakin tinggi kalsium, semakin tinggi risiko penyakit jantung yang diderita.
  • Tes pencitraan lainnya seperti MRA atau PET.

Baca juga: 3 Gejala Penyakit Arteri Koroner yang Perlu Diwaspadai

Perawatan

Belum ada perawatan khusus untuk menyembuhkan aterosklerosis. Namun, perubahan gaya hidup dapat membantu untuk mencegah kondisinya menjadi semakin parah.

Beberapa obat tambahan juga mungkin diberikan untuk mengurangi risiko serangan jantung atau stroke, seperti:

  • statin untuk kolesterol tinggi
  • obat tekanan darah tinggi
  • obat untuk mengurangi risiko pembekuan darah.

Selain itu, dokter juga akan menganjurkan perubahan pola makan.

  • Jika diperlukan, dokter dapat menganjurkan pembedahan untuk melebarkan atau memotong arteri yang terkena, seperti:
  • angipolasti koroner
  • cangkok bypass arteri koroner
  • endarterektomi karotis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com