Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 24/03/2022, 17:45 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

dr. Teddy Heri Wardhana, SpOT (K) Hand and Micro Surgery
Divalidasi oleh:
dr. Teddy Heri Wardhana, SpOT (K) Hand and Micro Surgery

Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Hand and Micro Surgery. Mayapada Hospital Surabaya. www.mayapadahospital.com

KOMPAS.com - Sering kali kita merasakan kesemutan di telapak tangan dan jari jari setelah melakukan aktivitas seperti mengendarai sepeda, bekerja dengan aktivitas menggenggam dan lain-lain.

Gangguan tersebut dikenal sebagai Carpal Tunnel Syndrome (CTS).

Penderita carpal tunnel syndrome akan merasakan nyeri, rasa kesemutan, hingga rasa kebas , dan kelemahan umum di area tangan dan pergelangan tangan.

Sindrom ini dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup, belat pada pergelangan tangan, dan perubahan lingkungan.

Baca juga: Hati-Hati, Sering Pakai Ponsel Berisiko Alami Sindrom Carpal Tunnel

Gejala

Gejala pada carpal tunnel syndrome biasanya mulai secara bertahap dan meliputi hal di bawah ini.

  • Kesemutan atau mati rasa: adanya sensasi seperti sengatan listrik pada jari dan tangan, khususnya seluruh jari kecuali kelingking.

    Gejala ini sering terjadi saat memegang sesuatu, seperti setir mobil, telepon, dan pensil.

    Penderita umumnya membuat gerakan menjabat tangan untuk meredakan sensasi ini. Sensasi mati rasa dapat menjadi konstan dari waktu ke waktu.

  • Kelemahan: penderita mungkin mengalami kelemahan dan merasa lemas di tangan hingga menjatuhkan benda.

    Hal ini dapat disebabkan mati rasa di tangan atau kelemahan otot-otot yang mengelilingi ibu jari.

Penyebab

Syndroma carpal tunnel pada umumnya disebabkan oleh gaya hidup, pekerjaan (office syndrome) dan kondisi tubuh yang memberikan penekanan berulang pada telapak tangan.

Penyebab tersering di antaranya:

  • gerakan berulang, seperti mengetik, menggerakkan mouse, atau gerakan pergelangan tangan yang dilakukan berulang kali 
  • aktivitas olahraga seperti bersepeda, mengangkat beban
  • kondisi seperti hipotiroidisme, obesitas, rheumatoid arthritis, dan diabetes
  • paska kehamilan
  • trauma/kecelakaan.

Baca juga: Waspada Sindrom Carpal Tunnel pada Penderita Diabetes

Secara medis, sindrom ini dapat disebabkan oleh tekanan pada saraf medianus yang berada di area lengan bawah melalui lorong pada pergelangan tangan (carpal tunnel) dan terus ke tangan.

Saraf ini yang memberikan sensasi ke sisi telapak ibu jari dan jari lain, kecuali kelingking.

Saraf medianus juga memberikan sinyal saraf untuk menggerakkan otot-otot di sekitar pangkal ibu jari (fungsi motorik).

Sehingga segala hal yang menekan atau mengiritasi saraf medianus di ruang terowongan karpal dapat menyebabkan sindrom terowongan karpal.

Misalnya, fraktur pergelangan tangan dapat mempersempit terowongan tersebut dan mengiritasi saraf.

Sama seperti pembengkakan dan peradangan saraf yang disebabkan rheumatoid arthritis.

Diagnosis

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mendiskusikan gejala, serta bertanya soal riwayat kesehatan pasien.

Tes yang mungkin dilakukan termasuk di bawah ini.

  • Tes Tinel: dokter akan mengetuk saraf median di pergelangan tangan untuk melihat jika ada sensasi kesemutan yang timbul pada jari
  • Tes fleksi pergelangan tangan (tes Phalen): pasien meletakkan siku di atas meja dan membiarkan pergelangan tangan jatuh ke depan dengan bebas. Penderita carpal tunnel syndrome akan mengalami mati rasa dan kesemutan pada jari dalam waktu 60 detik. Tingkat keparahan sindrom ditentukan oleh seberapa cepat gejala muncul
  • Sinar-X: digunakan jika terdapat gerakan pergelangan tangan yang terbatas atau bukti radang sendi, ataupun trauma
  • Elektromiografi (EMG) dan studi konduksi saraf: menguji efektivitas saraf median dan seberapa baik dalam mengontrol gerakan otot.

Baca juga: Carpal Tunnel Syndrome: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Perawatan

Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menangani carpal tunnel syndrome di antaranya:

  • Perubahan gaya hidup. Istirahatkan tangan atau kurangi aktivitas jika gerakan berulang menjadi penyebab dari munculnya sindrom ini.
  • Olahraga. Melakukan peregangan dan olahraga pada area tangan dapat membuat otot jari lebih kuat dan terasa lebih baik.
  • Imobilisasi. Dokter mungkin akan menganjurkan penderita untuk memakai belat agar tangan tidak bergerak dan mengurangi tekanan pada saraf.
  • Pengobatan. Dokter mungkin akan memberikan obat anti-inflamasi atau suntikan steroid untuk mengekang pembengkakan.
  • Operasi. Jika tidak ada cara yang berhasil, operasi akan menjadi opsi terakhir dan melibatkan peningkatan ukuran terowongan karpal untuk mengurangi tekanan pada saraf.

Pencegahan

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisir terjadinya carpal tunnel syndrome adalah sebagai berikut.

  • Kurangi kekuatan dalam cengkeraman tangan. Jika pekerjaan mengharuskan penggunaan mesin seperti mesin kasir atau papan ketik (keyboard), tekan tombol dengan lembut. Jika harus menulis, gunakan pena besar dengan adaptor pegangan lembut.
  • Istirahat sejenak dan sering. Ambil waktu untuk meregangkan tangan, seperti menekuk tangan dan pergelangan tangan secara berkala.
  • Jaga postur tubuh. Hindari menekuk pergelangan tangan terlalu atas atau bawah.
  • Gunakan tetikus (mouse) yang nyaman. Gunakan tetikus yang terasa nyaman saat digenggam.

Baca juga: 9 Penyebab Pergelangan Tangan Sakit yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com