Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/11/2021, 08:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sendi merupakan bagian tubuh tempat tulang bertemu dan memungkinkan tulang kerangka untuk bergerak, termasuk bahu, pinggul, siku, dan lutut.

Nyeri sendi merupakan keluhan umum yang menyebabkan ketidaknyamanan pada di salah satu sendi tubuh akibat cedera atau kondisi medis tertentu.

Baca juga: 4 Jenis Makanan untuk Mengatasi Nyeri Sendi (Arthritis)

Penyebab

Melansir Healthline, berikut faktor-faktor yang dapat menyebabkan nyeri sendi, yaitu:

Radang sendi

Kondisi ini menjadi salah satu penyebab nyeri sendi yang umum terjadi. Terdapat 2 bentuk utama dari arthritis, yaitu:

  • Osteoarthritis (OA), terjadi akibat rusaknya tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan dan peredam kejut pada sendi
  • Rheumatoid arthritis (RA), terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang membran yang melapisi persendian.

Kondisi lainnya

  • Bursitis, radang bantalan di sekitar sendi
  • Lupus
  • Encok
  • Penyakit menular tertentu, seperti gondok, influenza, dan hepatitis
  • Kerusakan tulang rawan di tempurung lutut
  • Cedera
  • Tendinitis atau radang tendon
  • Infeksi tulang atau sendi
  • Penggunaan sendi yang berlebihan
  • Kanker
  • Fibromyalgia
  • Osteoporosis
  • Sarkoidosis
  • Rakitis.

Baca juga: 5 Makanan yang Pantang bagi Penderita Nyeri Sendi

Faktor risiko

Berdasarkan Cleveland Clinic, faktor berikut dapat meningkatkan risiko Anda mengalami nyeri sendi, antara lain:

  • Penuaan
  • Pernah mengalami cedera sendi sebelumnya
  • Menggunakan otot secara berlebihan
  • Menderita radang sendi atau kondisi medis kronis lainnya
  • Menderita depresi, kecemasan, atau stres
  • Kelebihan berat badan.

Gejala

Menurut Cleveland Clinic, berikut adalah gejala nyeri sendi yang perlu Anda ketahui, meliputi:

Gejala umum

  • Pembengkakan
  • Sendi kaku atau membesar
  • Mati rasa
  • Terasa gertakan saat bergerak
  • Gerakan yang menyakitkan
  • Kesulitan menekuk atau meluruskan sendi
  • Kesulitan bergerak.

Baca juga: 13 Penyebab Nyeri Sendi, Bukan Melulu Karena Radang Sendi

Gejala kronis

  • Area di sekitar sendi bengkak, merah, atau hangat saat disentuh
  • Rasa sakit bertahan selama tiga hari atau lebih
  • Demam tanpa tidak gejala flu
  • Mengalami nyeri sendi yang parah
  • Sendi benar-benar tidak dapat bergerak
  • Pembengkakan sendi secara mendadak.

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala di atas, terutama apabila gejala muncul akibat cedera yang serius.

Diagnosis

Berikut adalah jenis-jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis nyeri sendi Anda menurut Healthline, termasuk:

  • Pemeriksaan fisik dan gejala untuk membantu mempersempit kemungkinan penyebab
  • X-ray sendi, mengidentifikasi kerusakan sendi yang berhubungan dengan arthritis
  • Tes darah, menyaring gangguan autoimun tertentu
  • Tes tingkat sedimentasi, mengukur tingkat peradangan dalam tubuh atau jumlah darah lengkap.

Perawatan

Tidak ada perawatan yang sepenuhnya akan menghilangkan nyeri sendi yang terkait dengan radang sendi.

Namun, dilansir dari Healthline, perawatan nyeri sendi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Baca juga: 2 Jenis Arthritis dengan Gejala Nyeri Sendi Hanya di Satu Sisi Tubuh

Perawatan medis

  • Pengeluaran cairan yang terkumpul di area sendi
  • Operasi untuk mengganti sendi
  • Arahan untuk perubahan gaya hidup atau penggunaan obat-obatan tertentu yang menyebabkan nyeri sendi
  • Mengatasi peradangan.

Perawatan rumahan

  • Minum obat penghilang rasa sakit seperti antiinflamasi nonsteroid untuk mengurangi pembengkakan, dan peradangan
  • Tetap aktif secara fisik dengan olahraga ringan
  • Lakukan peregangan atau pemanasan sebelum aktivitas berat
  • Jaga berat badan yang ideal dan sehat
  • Melakukan pijat di area sendi yang terasa nyeri
  • Mandi air hangat
  • Itirahat yang cukup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com