Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/12/2021, 07:21 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Edema paru adalah kondisi yang disebabkan oleh kelebihan cairan di paru-paru.

Cairan ini terkumpul di banyak kantung udara di paru-paru, sehingga menyebabkan seseorang sulit untuk bernapas.

Dalam kebanyakan kasus, masalah jantung menyebabkan edema paru.

Baca juga: 10 Jenis Infeksi Paru-paru yang Perlu Diwaspadai

Tetapi cairan dapat terkumpul di paru-paru karena kondisi lain, seperti pneumonia, paparan racun dan obat-obatan tertentu, trauma pada dinding dada, dan bepergian ke tempat yang tinggi.

Penyebab

Penyebab edema paru dapat bervariasi.

Edema paru dikelompokkan menjadi dua kategori, tergantung di mana masalahnya dimulai, yakni:

  • Edema paru kardiogenik, terjadi jika masalah jantung menyebabkan edema paru, kebanyakan penumpukan cairan di paru-paru disebabkan oleh kondisi jantung
  • Edema paru nonkardiogenik, jika edema paru tidak berhubungan dengan jantung.

Terkadang, edema paru dapat disebabkan oleh masalah jantung dan non-jantung sekaligus.

Masalah jantung yang mengarah ke edema paru dapat disebabkan oleh:

  • Serangan jantung, atau penyakit jantung apa pun yang melemahkan atau membuat otot jantung kaku (kardiomiopati)
  • Katup jantung bocor atau menyempit (katup mitral atau aorta)
  • Tekanan darah tinggi yang tiba-tiba dan parah (hipertensi).

Edema paru juga dapat disebabkan oleh:

  • Obat-obatan tertentu
  • Paparan ketinggian
  • Gagal ginjal
  • Arteri yang menyempit yang membawa darah ke ginjal
  • Kerusakan paru-paru yang disebabkan oleh gas beracun atau infeksi parah
  • Cedera parah.

Baca juga: Jangan Sepelekan, Ini Pentingnya Vaksinasi untuk Kesehatan Paru-paru

Gejala

Gejala edema paru umumnya adalah:

  • Batuk berdarah atau buih berdarah
  • Kesulitan bernapas saat berbaring (ortopnea)
  • Perasaan seperti tenggelam (paroxysmal nocturnal dyspnea)
  • Suara mendengus, berdeguk, atau mengi saat bernapas
  • Sulit berbicara dalam kalimat penuh karena sesak napas.

Gejala lain yang bisa terjadi antara lain:

  • Kecemasan atau kegelisahan
  • Penurunan tingkat kewaspadaan
  • Pembengkakan kaki atau perut
  • Kulit pucat
  • Berkeringat (berlebihan).

Diagnosis

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh.

Dokter juga akan mendengarkan paru-paru dan jantung dengan stetoskop untuk memeriksa:

  • Bunyi jantung tidak normal
  • Gelembung udara di paru-paru, yang disebut rales
  • Peningkatan denyut jantung (takikardia)
  • Napas cepat (takipnea).

Baca juga: 7 Gejala Gagal Jantung Saat Terjadi Penumpukan Cairan di Paru-paru

Hal-hal lain yang mungkin terlihat selama tes diagnosis meliputi:

  • Pembengkakan kaki atau perut
  • Kelainan pembuluh darah leher (yang dapat menunjukkan bahwa ada terlalu banyak cairan di tubuh)
  • Warna kulit pucat atau biru.

Tes yang mungkin dilakukan antara lain:

  • Tes kimia darah
  • Tingkat oksigen darah (oksimeter atau gas darah arteri)
  • Rontgen dada
  • Hitung darah lengkap (CBC)
  • Ekokardiogram (USG jantung) untuk melihat apakah ada masalah dengan otot jantung
  • Elektrokardiogram (EKG) untuk mencari tanda-tanda serangan jantung atau masalah dengan irama jantung.

Perawatan

Edema paru hampir selalu harus dirawat di ruang gawat darurat atau rumah sakit.

Pasien bahkan mungkin perlu mendapat perawatan di unit perawatan intensif (ICU).

Penyebab edema harus diidentifikasi dan diobati dengan cepat. Misalnya, jika serangan jantung menyebabkan kondisi tersebut, harus segera diobati.

Obat-obatan yang dapat digunakan antara lain:

  • Diuretik yang menghilangkan kelebihan cairan dari tubuh
  • Obat-obatan yang memperkuat otot jantung, mengontrol detak jantung, atau mengurangi tekanan pada jantung
  • Obat lain yang disarankan dokter bila gagal jantung bukan penyebab edema paru.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Olahraga Malam Bisa Menyebabkan Paru-paru Basah?

Komplikasi

Komplikasi tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Secara umum, jika edema paru berlanjut, tekanan di arteri pulmonalis bisa naik (hipertensi pulmonal).

Akhirnya, jantung menjadi lemah dan mulai gagal, serta tekanan di jantung dan paru-paru akan naik.

Komplikasi dapat mencakup:

  • Kesulitan bernapas
  • Pembengkakan kaki dan perut
  • Penumpukan cairan di selaput yang mengelilingi paru-paru (efusi pleura)
  • Kemacetan dan pembengkakan hati.

Pengobatan segera diperlukan untuk edema paru akut untuk mencegah kematian.

Pencegahan

Edema paru dapat dicegah dengan mengelola kondisi jantung atau paru-paru yang ada dan mengikuti gaya hidup sehat.

Ikuti tips berikut untuk menjaga kesehatan jantung:

  • Makan makanan sehat yang kaya buah-buahan segar, sayuran, biji-bijian, susu bebas lemak atau rendah lemak, dan berbagai protein
  • Kelola berat badan
  • Lakukan olahraga teratur
  • Jangan merokok
  • Batasi garam dan alkohol
  • Kelola stres.

Baca juga: 7 Penyebab Sesak Napas yang Terkait dengan Kondisi Paru-paru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau