KOMPAS.com - Hidronefrosis adalah pembengkakan pada salah satu atau kedua ginjal yang terjadi ketika urine tidak dapat mengalir dan menumpuk di ginjal.
Kondisi ini dapat terjadi pada semua usia bahkan dapat diketahui selama USG prenatal sebelum bayi lahir.
Baca juga: Kenali Pemeriksaan Protein Urine untuk Melihat Fungsi Ginjal
Pada umumnya, urine mengalir dari ginjal melalui ureter yang mengalir ke kandung kemih dan kemudian keluar dari tubuh.
Namun, hidronefrosis dapat berkembang jika urine justru kembali atau tetap berada di dalam ginjal atau ureter.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan ginjal Anda membesar dan penuh dengan urine, sehingga ginjal mulai menekan organ di sekitarnya.
Jika dibiarkan terlalu lama, tekanan ini dapat menyebabkan ginjal Anda kehilangan fungsi secara permanen.
Berdasarkan Mayo Clinic, beberapa penyebab hidronefrosis meliputi:
Hidronefrosis ringan umumnya ditandai dengan peningkatan dorongan untuk buang air kecil yang menyebabkan Anda lebih sering buang air.
Baca juga: Hampir Sama, Kenali Perbedaan Gejala Sakit Ginjal dan Sakit Pinggang
Namun, berdasarkan Healtline, terdapat gejala hidronefrosis lainnya yang berpotensi kronis, yaitu:
Melansir Mayo Clinic, diagnosis hidronefrosis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Pada dasarnya, perawatan yang dilakukan akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya dan tidak menutup kemungkinan hidronefrosis untuk pulih dengan sendirinya.
Namun, menurut Mayo Clinic, berikut beberapa pilihan perawatan hidronefrosis yang dapat Anda lakukan yaitu:
Baca juga: 6 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Ginjal
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.