Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 08/09/2022, 10:51 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

dr. Agung Fabian Chandranegara, Sp.JP(K), FIHA
Divalidasi oleh:
dr. Agung Fabian Chandranegara, Sp.JP(K), FIHA

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Aritmia Mayapada Hospital Tangerang www.mayapadahospital.com

KOMPAS.com - Serangan jantung merupakan salah satu penyakit jantung yang cukup populer dan sering dibicarakan di forum-forum kesehatan awam maupun dokter namun ada penyakit jantung lainnya yang sama berbahayanya dan patut kita waspadai, salah satunya adalah miokarditis.

Miokarditis adalah suatu penyakit jantung berupa munculnya peradangan pada otot jantung (miokardium).

Penyakit ini harus diwaspadai karena peradangan pada otot jantung dapat menurunkan kemampuan pompa jantung dan seringkali menyebabkan irama jantung yang cepat atau tidak teratur (aritmia).

Baca juga: 6 Gejala Peradangan Otot Jantung (Miokoarditis) dan Penyebabnya

Miokarditis dapat disebabkan oleh berbagai hal diantaranya Infeksi virus ataupun terjadi akibat reaksi terhadap obat atau menjadi bagian dari efek peradangan yang sistemik.

Tanda dan gejala miokarditis termasuk nyeri dada, kelelahan, sesak napas, dan detak jantung yang cepat atau tidak teratur.

Penyebab

Miokarditis jarang terjadi, tetapi bila terjadi, paling sering disebabkan oleh infeksi sistemik di dalam tubuh.

Penyebabnya meliputi:

  • Infeksi dari virus, seperti yang menyebabkan flu pada umumnya, radang paru-paru, atau bahkan COVID-19
  • Infeksi bakteri serta jamur atau parasit
  • Penyakit autoimun seperti lupus eritematosus, sarkoidosis, dan lainnya
  • Penggunaan obat-obatan, paparan lingkungan, atau racun lainnya.

Gejala

Tanda dan gejala miokarditis bervariasi, tergantung pada penyebab penyakitnya.

Gejala umumnya meliputi:

  • Sakit dada
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur (aritmia)
  • Sesak napas, baik saat istirahat atau saat beraktivitas
  • Penumpukan cairan dengan pembengkakan kaki, pergelangan kaki dan kaki
  • Kelelahan.

Tanda dan gejala lain dari infeksi virus seperti sakit kepala, nyeri tubuh, nyeri sendi, demam, sakit tenggorokan, atau diare.

Baca juga: Mengenal Gejala dan Penyebab Peradangan Otot Jantung

Terkadang, gejala miokarditis mungkin mirip dengan serangan jantung.

Diagnosis

Miokarditis dapat menjadi sulit didiagnosis karena gejala dan tanda yang tidak spesifik.

Dokter akan melakukan tinjauan menyeluruh tentang riwayat dan gejala medis serta melakukan tes dan pemeriksaan tambahan berikut:

  • Tes darah
  • Rontgen dada
  • Elektrokardiogram (EKG)
  • Ekokardiogram (USG jantung)
  • MRI jantung atau biopsi dalam beberapa kasus.

Perawatan

Pengobatan pada miokarditis pada prinsipnya adalah paliatif, tidak ada pengobatan kuratif untuk miokarditis.

Namun, dokter dapat mengobati penyebab yang mendasari miokarditis jika telah diidentifikasi.

Dokter dapat meresepkan obat-obatan berikut berdasarkan manifestasi gejala penyakit jantung yang muncul (gagal jantung, aritmia). Pengobatan juga disesuaikan dengan jenis miokarditis dan severitasnya, obat yang digunakan antara lain:

  • Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor / angiotensin receptor blocker (ARB)
  • Beta blocker
  • Diuretik
  • Kortikosteroid.

Dalam kasus yang berat, ketika gangguan irama jantung terjadi secara mendadak dan sering maka dokter dapat menanamkan alat pacu jantung atau defibrilator cardioverter implan (ICD).

Baca juga: Tanda dan Penyebab Otot Jantung Lemah

Segera hubungi dokter jika memiliki gejala miokarditis, terutama nyeri dada dan sesak napas atau berdebar kencang/ tidak teratur yang merupakan suatu gejala yang mirip serangan jantung pada umumnya.

Segera cari bantuan medis darurat (UGD) jika mengalami nyeri dada hebat yang tidak dapat dijelaskan dan sesak napas memberat.

Jika Anda mempunyai riwayat infeksi, perhatikan gejala miokarditis dan beri tahu dokter jika itu terjadi.

Apabila gejala memburuk, segera bawa ke instalasi gawat darurat atau hubungi bantuan medis darurat.

Komplikasi

Biasanya, miokarditis dapat sembuh tanpa komplikasi permanen.

Namun, miokarditis yang sangat parah dapat merusak otot jantung secara permanen, yang mungkin menyebabkan:

  • Gagal jantung
  • Serangan jantung atau stroke
  • Irama jantung yang cepat atau tidak teratur (aritmia)
  • Kematian jantung mendadak.

Pencegahan

Tidak ada pencegahan khusus untuk miokarditis.

Namun, langkah-langkah berikut dapat membantu mencegah infeksi:

Baca juga: Apa Perbedaan Gagal Jantung dan Serangan Jantung?

  • Hindari orang yang memiliki penyakit virus atau seperti flu sampai mereka sembuh
  • Segera obati jika positif terkena infeksi
  • Ikuti protokol kesehatan dan kebersihan yang baik
  • Hindari perilaku berisiko dengan seks yang aman dan hindari menggunakan obat-obatan terlarang/narkotika terutama jenis suntik
  • Minimalkan paparan kutu/serangga parasit lainnya
  • Segera dapatkan vaksin, seperti vaksin COVID-19, rubella, meningitis, hepatitis, dan influenza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau