KOMPAS.com - Aneurisma adalah pembesaran arteri yang disebabkan oleh kelemahan pada dinding arteri.
Arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan vena membawa darah kembali ke jantung dan paru-paru.
Tonjolan ini bisa pecah dan menyebabkan pendarahan internal yang mengancam jiwa.
Baca juga: Aneurisma Otak: Gejala dan Penyebabnya
Tidak jelas apa yang menyebabkan aneurisma. Beberapa aneurisma menyerang akibat faktor bawaan.
Lokasi umum untuk aneurisma meliputi:
Meski penyebabnya tidak diketahui, ada beberapa faktor risiko yang memperbesar peluang terkena aneurisma, seperti:
Gejala aneurisma tergantung pada lokasi yang terkena.
Jika aneurisma terjadi di dekat permukaan tubuh, rasa sakit dan bengkak dengan benjolan yang berdenyut sering terlihat.
Aneurisma di tubuh atau otak seringkali tidak menimbulkan gejala.
Baca juga: Penyebab Aneurisma Aorta dan Gejalanya
Aneurisma yang melebar dapat menekan saraf dan menyebabkan penglihatan ganda, pusing, atau sakit kepala.
Beberapa aneurisma dapat menyebabkan telinga berdenging.
Jika aneurisma pecah, gejala ini biasanya muncul:
Ketika aneurisma otak pecah, orang biasanya akan merasakan sakit kepala parah tiba-tiba. Pada kasus tertentu, koma atau kematian dapat terjadi.
Periksakan diri ke dokter jika melihat adanya benjolan di tubuh. Segera menuju ruang gawat darurat jika mengalami:
Penyedia layanan kesehatan akan melakukan pemeriksaan fisik.
Setelah itu, tes yang digunakan untuk mendiagnosis aneurisma meliputi:
Baca juga: Aneurisma Berry
Perawatan tergantung pada ukuran dan lokasi aneurisma.
Untuk kasus yang ringan, dokter biasanya hanya merekomendasikan pemeriksaan rutin untuk melihat apakah aneurisma tumbuh.
Pembedahan dapat dilakukan. Jenis operasi yang dilakukan tergantung pada gejala, ukuran, serta jenis aneurisma.
Konsultasikan dengan dokter untuk mendapat penanganan terbaik.
Tanda-tanda pertama dari aneurisma yang sebelumnya tidak terdeteksi bisa menjadi komplikasi saat pecah.
Gejala cenderung diakibatkan oleh ruptur daripada aneurisma saja.
Kebanyakan orang yang hidup dengan aneurisma tidak mengalami komplikasi apapun.
Namun, selain tromboemboli dan pecahnya aorta, komplikasi dapat meliputi:
Setiap pecahnya aneurisma dapat menyebabkan rasa sakit, tekanan darah rendah, detak jantung yang cepat, dan pusing.
Baca juga: Aneurisma Aorta Abdominalis
Meski begitu, kebanyakan orang dengan aneurisma tidak akan mengalami komplikasi apapun.
Mengontrol tekanan darah tinggi dapat membantu mencegah beberapa aneurisma.
Kiat berikut dapat dilakukan untuk mengontrolnya:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.