Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 30/01/2023, 16:55 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

dr. Jaka Pradipta, Sp.P
Divalidasi oleh:
dr. Jaka Pradipta, Sp.P

Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru) Mayapada Hospital Kuningan www.mayapadahospital.com

KOMPAS.com - Bronkitis adalah peradangan pada saluran napas (bronkus) yang berfungsi menyalurkan udara masuk dan keluar dari paru saat kita bernapas.

Penderita kondisi ini biasanya mengeluhkan batuk yang kadang disertai dengan lendir kental yang bisa berubah warnanya seiring dengan perjalanan penyakit.

Baca juga: Kenali Apa itu Batuk Bronkitis, Jenis, dan Gejalanya

Penyebab

Berdasarkan Mayo Clinic, bronkitis disebabkan oleh virus influenza, namun bisa juga diakibatkan infeksi bakteri.

Kondisi ini juga dapat dipicu oleh kebiasaan merokok, paparan polusi udara, debu, atau gas beracun di lingkungan.

Faktor risiko

Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko bronkitis meliputi:

  • Perokok aktif maupun pasif
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Paparan iritan
  • Refluks lambung.

Gejala

Menurut Mayo Clinic, gejala bronkitis meliputi:

Gejala umum

  • Batuk
  • Produksi lendir atau dahak jernih atau berwarna
  • Kelelahan
  • Sesak napas
  • Demam dan menggigil
  • Rasa tidak nyaman pada dada.

Gejala bronkitis akut

  • Sakit kepala ringan
  • Nyeri tubuh
  • Batuk selama beberapa minggu.

Baca juga: Apakah Bronkitis Berbahaya? Simak Penjelasan Berikut…

Gejala bronkitis kronis

  • Batuk yang berlangsung tiga bulan
  • Serangan batuk terjadi berulang selama dua tahun
  • Gejala yang memburuk.

Maka dari itu, menurut Healthline, segera hubungi dokter jika batuk Anda disertai gejala sebagai berikut:

  • Berlangsung lebih dari tiga minggu
  • Membuat Anda kesulitan untuk tidur
  • Disertai dengan demam tinggi atau di atas 38 derajat celcius
  • Menghasilkan darah atau lendir yang berubah warna
  • Disertai dengan mengi atau sesak napas.

Diagnosis

Berdasarkan Mayo Clinic, diagnosis bronkitis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Rontgen dada untuk menentukan pneumonia atau kondisi lain yang mendasari batuk
  • Tes dahak untuk mendeteksi tanda-tanda alergi atau penyakit infeksi pada paru
  • Tes fungsi paru untuk menilai kemampuan fungsi paru berdasarkan jumlah udara yang dihirup dan dihembus.

Perawatan

Pada dasarnya, sebagian besar kasus bronkitis akut membaik dalam beberapa minggu tanpa pengobatan.

Baca juga: Berapa Lama Bronkitis Sembuh? Simak Penjelasan Berikut…

Dilansir dari Mayo Clinic, pilihan perawatan untuk mengatasi bronkitis meliputi:

  • Antibiotik jika dalam evaluasi terdapat infeksi bakteri
  • Obat batuk untuk membantu mengurangi respons batuk dan produksi dahak
  • Pemberian obat inhaler untuk mengurangi proses peradangan. Khususnya pada keadaan alergi, asma, atau penyakit paru obstruktif kronik
  • Rehabilitasi paru untuk melatih pernapasan dan meningkatkan kemampuan untuk berolahraga.

Pencegahan

Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko bronkitis, antara lain:

  • Hindari asap rokok
  • Dapatkan vaksinasi untuk melindungi Anda dari flu
  • Rajin mencuci tangan untuk mengurangi risiko infeksi virus
  • Pakailah masker di tempat umum jika akan berada di antara keramaian atau terpapar debu dan asap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau