KOMPAS.com - Regurgitasi katup pulmonal, atau insufisiensi pulmonal (paru-paru) adalah kondisi saat katup yang mengontrol aliran darah dari jantung ke paru-paru bocor atau mengalir kembali.
Insufisiensi paru-paru adalah kondisi umum dan dapat memengaruhi hingga 90 persen dari populasi. Banyak bayi dan anak-anak tidak terdiagnosis hingga di kemudian hari.
Baca juga: Stenosis Pulmonal
Satu-satunya tanda awal yang menunjukkan regurgitasi katup pulmonal adalah jenis murmur jantung tertentu yang dapat didengar selama pemeriksaan fisik.
Seiring perkembangan kondisi, jantung dapat membesar karena masalah katup atau hipertensi pulmonal.
Beberapa gejala yang dapat muncul, yaitu:
Penyebab paling umum dari regurgitasi pulmonal adalah hipertensi pulmonal sekunder.
Sementara itu, penyebab yang kurang umum meliputi:
Lalu, penyebab yang jarang terjadi, yaitu:
Baca juga: Hipertensi Pulmonal
Regurgitasi pulmonal yang parah jarang terjadi dan paling sering disebabkan oleh defek kongenital terisolasi yang melibatkan dilatasi arteri pulmonalis dan anulus katup pulmonal.
Kondisi ini dapat menyebabkan otot jantung membesar sehingga meningkatkan risiko gagal jantung.
Dokter dapat mendiagnosis insufisiensi pulmonal dengan melakukan beberapa tes di bawah ini:
Tujuan pengobatan untuk regurgitasi katup pulmonal adalah untuk mengobati kondisi mendasar yang menyebabkan masalah katup.
Kebutuhan untuk penggantian katup pulmonal jarang terjadi. Kasus regurgitasi pulmonal ringan hingga sedang dapat dipantau hingga penyakit berkembang.
Saat penyakit memburuk, pilihan pengobatan meliputi hal di bawah ini.
Dokter mungkin meresepkan obat yang dapat mengobati gejala dan meredakannya akibat insufisiensi pulmonal.
Baca juga: 7 Gejala Hipertensi Pulmonal yang Perlu Diwaspadai
Saat obat tidak cukup, pembedahan mungkin diperlukan.
Perawatan bedah untuk regurgitasi katup paru meliputi:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.