KOMPAS.com - Pembuluh darah di kaki membawa darah kembali ke jantung. Terdapat katup satu arah yang mencegah darah mengalir mundur.
Seseorang dengan insufisiensi vena kronis (IVK) memiliki katup yang tidak bekerja dengan semestinya.
Katup yang rusak dapat memungkinkan darah mengalir kembali ke kaki sehingga darah menggenang atau terkumpul di pembuluh darah.
Baca juga: Insufisiensi Aorta
Seiring berjalannya waktu, insufisiensi vena kronis dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan perubahan kulit di kaki.
Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan luka terbuka (borok) di kaki.
Gejala insufisiensi vena meliputi:
Vena mengembalikan darah ke jantung dari semua organ tubuh. Untuk mencapai jantung, darah perlu mengalir ke atas dari pembuluh darah di kaki.
Otot betis dan otot kaki perlu berkontraksi pada setiap langkah untuk menekan pembuluh darah dan mendorong darah ke atas.
Baca juga: Insufisiensi Mitral
Untuk menjaga darah mengalir ke atas dan tidak mundur, vena mengandung katup satu arah.
Insufisiensi vena kronis terjadi saat katup rusak dan memungkinkan darah bocor ke belakang.
Kerusakan katup dapat terjadi sebagai akibat dari penuaan, duduk atau berdiri terlalu lama, atu kombinasi dari penuaan dan penurunan mobilitas.
Ketika pembuluh darah dan katup melemah ke titik darah menjadi sulit mengalir ke jantung, tekanan darah di pembuluh darah tetap tinggi untuk waktu lama dan mengarah ke insufisiensi vena kronis.
Insufisiensi vena kronis paling sering terjadi sebagai akibat dari bekuan darah di vena dalam kaki, dikenal sebagai deep vein thrombosis (DVT).
Selain itu, insufisiensi vena kronis juga merupakan hasil dari tumor panggul dan malformasi vaskular. Terkadang, terjadi dengan alasan yang tidak diketahui.
Kegagalan katup di pembuluh darah kaki untuk menahan darah mengalir kembali dapat menyebabkan kaki bengkak.
Insufisiensi vena kronis yang berkembang sebagai akibat DVT juga dikenal sebagai sindrom pasca-trombotik.
Sebanyak 30 persen orang dengan DVT akan mengembangkan masalah ini dalam waktu 10 tahun setelah diagnosis.
Dokter akan bertanya terkait riwayat kesehatan pasien dan melakukan evaluasi fisik.
Setelah itu, dokter juga mungkin akan melakukan tes pencitraan bernama USG Duplex. Tes ini dapat memerlihatkan aliran darah dan struktur pembuluh darah kaki.
Baca juga: Insufisiensi Pulmonal
Tes ini juga dapat menunjukkan kecepatan dan arah aliran darah pada pembuluh.
Seperti penyakit lainnya, insufisiensi vena kronis akan memiliki kemungkinan penyembuhan paling tinggi jika diobati sejak awal.
Beberapa strategi pengobatan dapat meliputi:
Pengobatan dilakukan untuk mengurangi penggumpalan darah dan mencegah ulkus kaki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.