Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/01/2022, 17:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jika saat Anda buang air kecil dan melihat darah memang dapat mengkhawatirkan. Meskipun tidak selalu berbahaya, adanya darah dalam urine (hematuria) dapat mengindikasikan gangguan serius.

Darah yang muncul berasal dari ginjal yang memproduksi urine. Selain itu, juga bisa berasal dari bagian lain pada saluran kemih, seperti:

Baca juga: 8 Penyebab Kencing Darah Bisa Jadi Tanda Penyakit Apa Saja

  • ureter (saluran dari ginjal ke kandung kemih)
  • kandung kemih (yang menyimpan urin)
  • uretra (saluran dari kandung kemih ke bagian luar tubuh).

Gejala

Hematuria dapat disebut darah kotor atau mikroskopis.

Hematuria kotor terjadi saat terdapat cukup darah pada urine sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Urine yang terkena akan berwarna merah muda pucat atau merah cerah.

Sementara itu, hematuria mikroskopis adalah hasil dari adanya sejumlah darah dalam urine yang hanya dapat dilihat melalui mikroskop.

Hematuria dapat dievaluasi menggunakan tes dipstick urine.

Tes dipstick merupakan dapat terjadi saat oksidasi strip tes urine menyebabkan perubahan warna. Artinya, urine tidak selalu mengandung sel-sel darah.

Penyebab

Terdapat sejumlah penyebab hematuria. Beberapa di antaranya, yaitu:

  • infeksi saluran kemih (ISK)
  • pielonefritis (ISK yang telah mencapai ginjal)
  • penyakit batu saluran kemih
  • pembesaran prostat (hipertrofi prostat jinak)
  • cedera pada saluran kemih
  • penyakit ginjal
  • penyakit sel sabit
  • kanker kandung kemih
  • Kanker ginjal
  • kanker prostat.

Baca juga: 10 Penyebab Darah dalam Urine yang Perlu Diwaspadai

Perlu diingat bahwa makanan juga dapat menyebabkan perubahan warna pada urine, seperti buah naga, bit, blackberry, atau makanan dengan banyak pewarna.

Diagnosis

Dokter akan bertanya terkait riwayat kesehatan dan mengirimkan sampel urine ke laboratorium. Tes ini disebut urinalisis.

Dalam tes tersebut, teknisi akan menggunakan mikroskop untuk mencari tes yang tidak biasa serta buangan lainnya yang seharusnya dikeluarkan oleh ginjal.

Kondisi ini bisa menjadi tanda penyakit ginjal.

Beberapa tes lain yang mungkin disarankan dokter, yaitu:

  • CT scan: jenis pemindaian sinar X dapat membantu untuk menemukan batu, tumor, dan masalah lain di kandung kemih, ginjal, dan ureter
  • USG ginjal: tes ini menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar ginjal
  • sistoskopi: dokter memasukkan tabung kecil dengan kamera ke kandung kemih melalui uretra untuk mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk memeriksa sel-sel yang tidak biasa atau kanker.

Perawatan

Kebanyakan pasien dengan hematuria tidak berisiko tinggi. Namun, sebagian besar kasus tidak diketahui apa penyebabnya.

Pada pasien dengan kondisi yang lebih serius, mengidentifikasi penyebab darah pada urine dapat menyelamatkan nyawa.

Baca juga: 9 Penyebab Urine Berdarah pada Pria

Penting untuk segera menguji dan mencari tahu apa yang terjadi jika mengalami adanya darah pada urine.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau