Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 11/07/2022, 15:08 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

dr. Starifulkani Arif, Sp.OT(K)Spine, FICS
Divalidasi oleh:
dr. Starifulkani Arif, Sp.OT(K)Spine, FICS

Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Spine Mayapada Hospital Jakarta Selatan www.mayapadahospital.com

KOMPAS.com - Trauma saraf tulang belakang adalah kondisi ketika saraf di tulang belakang mengalami kerusakan.

Cedera ini sering menyebabkan perubahan permanen pada kekuatan, sensasi, dan fungsi tubuh lainnya di bawah lokasi cedera.

Sebagian besar kasus cedera saraf tulang belakang berasal dari benturan traumatis yang tiba-tiba pada tulang belakang.

Baca juga: Stenosis Spinal (Tulang Belakang)

Tulang yang retak (patah) kemudian merusak sumsum tulang belakang dan sarafnya.

Dalam kasus yang jarang terjadi, cedera dapat benar-benar memutuskan atau membelah sumsum tulang belakang.

Penyebab

Beberapa kemungkinan penyebab cedera tulang belakang meliputi:

  • Kecelakaan saat berkendara
  • Terjatuh
  • Luka tembak
  • Cedera olahraga
  • Komplikasi bedah.

Gejala

Gejala cedera tulang belakang tergantung pada lokasi kerusakan.

Dapatkan perhatian medis segera jika melihat salah satu gejala berikut setelah cedera:

  • Kelemahan pada lengan dan atau kaki
  • Penurunan sensasi pada lengan dan atau kaki
  • Kehilangan kontrol kandung kemih atau usus
  • Sakit parah atau tekanan di leher atau punggung
  • Benjolan yang tidak biasa di sepanjang tulang belakang
  • Sulit bernapas
  • Nyeri hebat pada tulang belakang, baik disertai maupun tidak penjalaran ke tangan atau kaki.

Baca juga: Berbagai Hal Tentang Cedera Tulang Belakang yang Harus Kamu Tahu

Diagnosis

Penyedia layanan kesehatan akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan sistem saraf (neurologis).

Pemeriksaan tersebut akan membantu mengidentifikasi lokasi yang tepat dari cedera, jika tidak diketahui.

Tes yang dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis meliputi:

  • CT scan atau MRI tulang belakang
  • Myelogram
  • Rontgen tulang belakang
  • Elektromiografi (EMG)
  • Studi konduksi saraf.

Perawatan

Pengidapnya mungkin memerlukan operasi darurat untuk cedera tulang belakang jika ada trauma pada area lain dari tubuh.

Pembedahan juga dapat mengatasi kerusakan sumsum tulang belakang akibat patah tulang, pembekuan darah, atau jaringan yang rusak.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suntikan kortikosteroid dapat membantu penyembuhan cedera tulang belakang.

Obat harus diberikan dalam waktu delapan jam setelah cedera terjadi. Perawatan ini efektif untuk:

Baca juga: Apa Bahaya Spinal Cord Injury? Begini Penjelasan Dokter

  • Meningkatkan aliran darah
  • Menjaga fungsi saraf
  • Mengurangi peradangan.

Cedera saraf tulang belakang memerlukan penanganan cepat dan tepat.

Apabila mencurigai seseorang mengalami cedera di tulang belakang, lakukan pertolongan pertama seperti:

  • Segera menghubungi rumah sakit terdekat
  • Jangan memindahkan orang tersebut, seperti mengatur posisi kepala atau mencoba melepaskan helm, karena dapat menyebabkan komplikasi serius
  • Jaga agar orang tersebut tetap diam pada tempatnya
  • Hentikan pendarahan dengan cara balut atau tekan luka tanpa menggerakkan kepala atau leher
  • Letakkan handuk tebal di kedua sisi leher atau kepala untuk mencegahnya bergerak.

Siapa pun yang memiliki trauma signifikan pada kepala atau leher memerlukan evaluasi medis segera untuk cedera tulang belakang.

Faktanya, paling aman untuk berasumsi bahwa korban trauma mengalami cedera tulang belakang sampai terbukti sebaliknya karena:

  • Cedera tulang belakang yang serius tidak selalu langsung terlihat
  • Mati rasa atau kelumpuhan bisa langsung atau datang secara bertahap
  • Waktu antara cedera dan pengobatan sangat penting dalam menentukan tingkat keparahan, komplikasi, dan kemungkinan tingkat pemulihan yang diharapkan.

Komplikasi

Komplikasi jangka panjang dari cedera tulang belakang meliputi:

Baca juga: 10 Komplikasi Spinal Cord Injury yang Perlu Diwaspadai

  • Ketidakmampuan untuk mengatur tekanan darah atau suhu tubuh
  • Peningkatan risiko masalah jantung atau paru-paru
  • Kehilangan kontrol kandung kemih atau usus
  • Kelumpuhan pada lengan atau kaki
  • Sakit terus-menerus
  • Spastisitas atau kontraktur sendi
  • Disfungsi ereksi.

Pencegahan

Kurangi risiko cedera saraf tulang belakang dengan:

  • Menghindari bahaya jatuh
  • Mengemudi dengan aman dan mengenakan perlengkapan berkendara sesuai aturan
  • Mengenakan alat pelindung yang sesuai selama olahraga, terutama olahraga fisik.

Penyakit tulang belakang yang paling sering ditemukan adalah sarag terjepit dengan faktor penyebab terbesarnya adalah usia dan tidak semua kasus saraf terjepit harus dioperasi.

Untuk itu, apabila Anda mengalami gejala nyeri punggung bawah yang bisa disertai dengan penjalaran ke kaki, segera periksakan diri Anda ke dokter spesialis tulang belakang untuk penanganan hasil yang maksimal dan sebelum terlambat untuk ditangani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau