Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 16/02/2022, 13:00 WIB

KOMPAS.com - Anemia pernisiosa adalah kondisi autoimun yang menyebabkan kekurangan sel darah merah dan vitamin B-12.

Penyebab

Anemia pernisiosa melibatkan peradangan autoimun di perut dan ketidakmampuan untuk menyerap vitamin B12 di usus kecil.

Menurut Healthline, anemia pernisiosa berhubungan dengan penyakit endokrin autoimun tertentu, termasuk:

Baca juga: Anemia

  • Diabetes mellitus tipe 1
  • Hipotiroidisme
  • Penyakit Addison
  • Penyakit Graves.

Faktor risiko

Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami anemia pernisiosa, yaitu:

  • Riwayat penyakit dalam keluarga
  • Memiliki diabetes mellitus tipe 1 atau kondisi autoimun spesifik lainnya
  • Berusia 60 tahun atau lebih.

Gejala

Berdasarkan Medical News Today, gejala anemia pernisiosa meliputi:

  • Kelelahan
  • Sesak napas
  • Lidah merah mengkilat
  • Kulit pucat
  • Nyeri dada
  • Mati rasa di tangan atau kaki
  • Kesulitan menjaga keseimbangan
  • Koordinasi yang buruk
  • Refleks lambat
  • Kebingungan
  • Depresi.

Baca juga: Penyakit Addison

Diagnosis

Menurut Healthline, diagnosis anemia pernisiosa dapat dilakukan dengan cara berikut:

  • Hitung darah lengkap untuk menilai kadar hemoglobin dan hematokrit
  • Hitung kadar vitamin B1
  • Uji darah untuk antibodi terhadap faktor intrinsik dan sel parietal lambung.

Perawatan

Dokter akan mengobati anemia pernisiosa dengan terapi pengganti vitamin B-12 yang diberikan melalui suntikan ke otot.

Suntikan tersebut dapat diberikan setiap hari atau setiap minggu sampai kadar vitamin B-12 kembali normal.

Gejala mungkin mulai membaik beberapa hari atau minggu setelah pengobatan dimulai.

Komplikasi 

Anemia pernisiosa memberi tekanan tambahan pada jantung yang harus bekerja lebih keras untuk memompa darah beroksigen ke seluruh tubuh.

Berdasarkan Medical News Today, tekanan tambahan pada jantung akibat anemia pernisiosa dapat menyebabkan komplikasi seperti:

  • Detak jantung cepat
  • Aritmia jantung
  • Hati yang membesar
  • Gagal jantung.

Baca juga: Mengenal 3 Jenis Anemia selama Kehamilan beserta Dampaknya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+