Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Berbohong: Bentuk, Alasan, dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 06/05/2020, 12:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sementara, jika anak jujur, orangtua akan senang.

Tidak perlu menjelaskan panjang lebar sebab akibat berbohong dan perlunya berkata jujur pada balita karena mereka tidak akan mengerti.

Jelaskan secara singkat, jelas, dan sederhana.

Jika yang berbohong adalah anak yang lebih besar, katakana padanya bahwa kebohongan dapat berdampak negatif, seperti merugikan orang lain dan dirinya sendiri.

Jadi, penjelasan akibat berbohong ini harus sesuai dengan tahapan perkembangan usia anak agar efektif.

2. Buat suasana yang mendukung kejujuran

Hal terpenting dari poin ini adalah bahwa orangtua harus memberi teladan bagi anak dalam hal kejujuran.

Suasana yang mendukung kejujuran tidak akan berhasil optimal jika tidak disertai contoh kejujuran dari orangtuanya.

Baca juga: 8 Gejala Awal Penyakit Pneumonia pada Anak

3. Pikirkan strategi pendekatan yang tepat

Ketika orangtua tahu anaknya berbohong, lakukan pendekatan yang tepat. Salah strategi hanya akan membuat anak bertaan dengan kebohongannya karena pada umumnya mereka sudah tahu bahwa ada konsekuensi negative dari tindakannya yang salah.

Jangan pojokan anak dengan pertanyaan yang sifatnya menuduh.

4. Hargai hak-hak anak

Cara ini bisa dilakukan, misalnya dengan mencukupi kebutuhkan anak anak “ruang pribadi”.

Sekali orangtua melanggar kebutuhannya, maka anak sulit untuk kembali percaya pada orangtua.

Kondisi ini malah akan mendorong anak untuk berbohong.

Selain itu penting juga untuk mengajak anak berdiskusi tentang masalah moral, kenapa tidak boleh berbohong dan efek negatifnya.

Dengan diskusi, anak akan belajar untuk mendengar sekaligus mendapatkan haknya untuk didengarkan.

5. Bantu anak agar mampu membedakan kenyataan dan khayalan

Orangtua wajib membantu anak untuk tahu kapan dapat berkhayal dan kapan harus bertingkah laku sesuai kenyataan.

Misalnya, anak dapat berkhayal sepuas-puasnya ketika menggambar atau mengarang cerita atau ketika dia bermain bersama teman-temannya.

Tapi, di luar kesempatan itu, anak harus mampu menceritakan atau mengatakan sesuatu sesuai kenyataan.

Kemampuan ini dengan sendirinya akan membatasi kebohongan yang disebabkan oleh imajinasi.

6. Tanggapi kebohongan anak dengan tepat

Daripada orangtua mengomel atau marah, jelas lebih baik jika menanggapi kebohongan anak dengan cara-cara yang tepat.

Bangkitkan rasa lega, puas, dan senang pada anak jika mereka jujur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau