Tomat juga mengandung folat. Zat ini membantu menyeimbangkan kadar homosistein.
Homosistein adalah asam amino yang dihasilkan dari pemecahan protein, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Pengelolaan kadar homosistein oleh folat dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Kalium tak hanya menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Tapi bisa mencegah kerusakan otot, menjaga kepadatan tulang, dan mencegah batu ginjal.
Baca juga: Petik Manfaat Oatmeal untuk Diet, Begini Variasi Olahannya
Studi menunjukkan, penderita diabetes tipe 1 makan asupan tinggi serat memiliki kadar gula darah lebih rendah.
Sementara itu konsumsi asupan tinggi serat seperti tomat juga bisa membantu mengelola kadar gula darah, lipid, dan insulin penderita diabetes tipe 2.
Satu cangkir tomat bisa menyediakan sekitar 2 gram serat. Orang dewasa disarankan makan serat setidaknya 25 gram per hari.
Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air dan serat, seperti tomat dapat membantu melancarkan saluran pencernaan.
Serat dalam tomat dapat membantu mengurangi sembelit dan melancarkan BAB.
Tomat dapat membantu melindungi mata dari kerusakan ringan. Tomat dapat memberikan asupan antioksidan likopen, lutein, dan beta-karoten.
Antioksidan ini terbukti bisa melindungi mata dari kerusakan karena paparan cahaya, katarak, dan degenerasi makula karena faktor usia.
Baca juga: 7 Manfaat Makan Buah untuk Kesehatan
Kolagen adalah komponen penting untuk kulit, rambut, kuku, dan jaringan ikat. Produksi kolagen dalam tubuh sangat bergantung pada vitamin C.
Vitamin C juga bagian dari antioksidan kuat. Dampak kekurangan vitamin C pada kulit bisa menyebabkan kulit keriput, kendur, sampai muncul noda hitam.
Tomat adalah salah satu buah yang banyak mengandung vitamin C. Tak pelak, banyak orang memanen manfaatnya untuk kulit sebagai bahan masker tomat.
Baca juga: 6 Manfaat Kesehatan Buah Ciplukan, Tanaman Sawah yang Rambah Supermarket