Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/10/2020, 18:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Beberapa kondisi kesehatan dapat membatasi jumlah hormon pertumbuhan yang diproduksi tubuh dan ini dapat memengaruhi tinggi badan.

Anak-anak dengan kondisi genetik langka yang disebut defisiensi hormon pertumbuhan bawaan, misalnya, akan tumbuh jauh lebih lambat dibandingkan anak-anak lain.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi

  • Hormon tiroid

Kelenjar tiroid membuat hormon yang memengaruhi pertumbuhan.

  • Hormon seks

Testosteron dan estrogen sangat penting untuk pertumbuhan selama masa pubertas.

3. Seks

Pria cenderung lebih tinggi dari wanita.

Pria juga dapat terus tumbuh lebih lama dari wanita.

Rata-rata, pria dewasa lebih tinggi 14 cm daripada wanita dewasa.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, rata-rata pria memiliki tinggi 175,2 cm dan rata-rata wanita memiliki tinggi 161,5 cm.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi

Cara menambah tinggi badan selama masa pertumbuhan

Harus dipahami, orang tidak dapat mengontrol sebagian besar faktor yang memengaruhi tinggi badan.

Ini karena tinggi badan ditentukan oleh DNA yang tidak dapat diubah.

Namun, beberapa faktor lain dapat meningkatkan atau mengurangi pertumbuhan selama masa kanak-kanak dan pubertas.

Anak-anak dan remaja yang sedang tumbuh dapat mengambil beberapa langkah untuk memaksimalkan tinggi badan yang diwariskan orang mereka. 

Melansir Health Line, berikut ini adalah beberapa cara mengoptimalkan pertumbuhan badan anak yang dapat dilakukan:

1. Makan makanan dengan gizi seimbang

Selama masa pertumbuhan, sangat penting bagi seorang anak untuk mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Diet mereka harus mencakup:

  • Buah segar
  • Sayuran segar
  • Biji-bijian
  • Protein
  • Produk susu

Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi

Sementara, anak-anak harus membatasi atau menghindari makanan yang mengandung:

  • Gula
  • Lemak trans
  • Lemak jenuh

Sementara itu, jika kondisi medis yang mendasari atau usia yang lebih tua menyebabkan tinggi badan seseorang menurun dengan memengaruhi kepadatan tulang, tingkatkan asupan kalsium sebagai solusinya.

Wanita yang berusia di atas 50 tahun dan pria di atas 70 tahun sering kali disarankan untuk mengonsumsi 1.200 miligram (mg) kalsium per hari.

Vitamin D juga baik diasup untuk meningkatkan kesehatan tulang.

Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Vitamin D Tinggi

Sumber vitamin D yang umum termasuk tuna, susu yang diperkaya, dan kuning telur.

Jika asupan vitamin D dari makan dirasa kurang, Anda bisa mengambil suplemen atas persetujuan dokter.

2. Gunakan suplemen dengan hati-hati

Hanya ada beberapa kasus di mana suplemen mungkin sesuai untuk meningkatkan tinggi badan pada anak-anak dan memerangi penyusutan pada orang dewasa yang lebih tua.

Misalnya, jika anak memiliki kondisi yang memengaruhi produksi hormon pertumbuhan manusia (HGH), dokter mungkin merekomendasikan suplemen yang mengandung HGH sintetis.

Sedngkan, orang dewasa mungkin ingin mengonsumsi suplemen vitamin D atau kalsium untuk mengurangi risiko osteoporosis.

3. Dapatkan waktu tidur yang cukup

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau